JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Gibran Marahi Investor Proyek Waterpark di Jebres. Ini Alasannya

Pembangunan waterpark di Jebres Solo. Foto: JSNews/Ando
   

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Walikota Solo, Gibran Rakabuming mengaku kecewa terhadap progres pembangunan waterpark di lahan bekas Pondok Persada Jurug, Jebres, Solo.

Pasalnya pembangunan waterpark tersebut sudah mulai dilakukan sejak 2 tahun yang lalu, namun hingga kini progres yang ditunjukkan belum ada tampak hasilnya.

“Makanya kita kejar, ndak kesuwen ra rampungrampung (kelamaan tidak selesai-selesai). Ini kan sudah dari 2 tahun yang lalu. Aku cuma ngejar-ngejar saja biar cepet selesai,” ungkap Gibran usai melakukan sidak  pembangunan waterpark yang berada di lahan bekas Pondok Persada Jurug, Jebres, Solo.

Tak hanya memarahi, Gibran bahkan mengaku memberi tekanan pada pihak investor hingga memanggilnya ke rumah dinas Loji Gandrung. Hal itu memastikan waktu penyelesaian waterpark tersebut.

Baca Juga :  Berita Duka, Politisi Senior PKS Quatly Abdulkadir Alkatiri Meninggal Dunia, Dimakamkan Hari Ini 

Nek ora tak nesoni, yo mangkrak (kalau ga tak marahin, ya mangkrak). Makanya tadi habis ke lapangan tak panggil ke Loji juga. Biar cepet selesai, haruse bisa Desember soft opening selesai fase 1,” tegas Gibran.

Sementara itu, Mulyono Sadeli, Direktur Utama PT Arta Tirta Mulya, mengutarakan bahwa kendala yang dihadapi adalah kendala teknis yaitu kontur tanah.

“Kendala teknis sebetulnya tanah dari depan turun ke belakang 17 meter. Nah, itu yang kalau kolam renang itukan harus datar. Sehingga kita harus membuat trap-trap. Dulu awalnya ini kan masih hutan jadi kami masuk sini itu belum land clearing itu saja,” terangnya.

Baca Juga :  BPKH Berangkatkan 960 Pemudik Asal Solo "Balik Kerja" Gratis

Selain kontur tanah, cuaca juga menjadi kendala utama dalam pembangunan waterpark tersebut. “Keadaannya memang demikian ini, tapi semua terus berjalan. Kemarin kan karena hujan terus

kita fondasi agak terhambat di hujan. Sehingga sangat kesulitan dengan hujan setiap hari, sedangkan pondasi kan adanya di bawah tanah. Dan pekerjaan semua di bawah tanah itu kesulitannya,” tambah Mulyono.

Meskipun demikian pihaknya merencanakan bulan Desember soft opening untuk fase pertama dapat terlaksana. “Karena kami dengan kontraktor, mereka menjanjikan 5 bulan selesai. Sekarang kan bulan Mei, bulan 10 selesai. Jadi kita masih punya tenggang waktu untuk menyelesaikan sarana-sarana dasar,” pungkasnya. (Ando)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com