JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Generasi Muda Milenial Dituntut Sadar Politik, Ini Tujuannya

Ilustrasi kaum milenial sedang melakukan sebuah diskusi. Foto: Pexels
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Para generasi muda milenial dituntut untuk sadar politik, dengan tujuan aar 60 persen dari tubuh mereka dapat mengambil andil dan mau berkontribusi pada tata politik Indonesia ke depan.

Hal itu disampaikan oleh dosen Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainuddin Muda Z. Ia mengungkapkan peluang besar bagi para generasi muda Indonesia pada Pemilu 2024.

“Peluang ini dimungkinkan semakin besar lagi dengan adanya penetrasi dan kontribusi penggunaan internet yang per tahun 2022 ini saja hampir menyentuh angka 100 persen,” ujar Zainuddin Monggilo dilansir dari laman resmi UGM pada Senin (14/11/2022).

Sayangnya, kata dia, peluang yang besar itu diikuti dengan munculnya gangguan informasi yang berseliweran di jagad digital Indonesia seperti misinformasi, disinformasi, dan malinformasi.

Baca Juga :  Denny Indrayana Tak Yakin Hakim MK Mau Berkorban dan Jadi Pahlawan demi Selamatkan Demokrasi, Seperti Ini Prediksinya

Data Insight Center dalam Survei Literasi Digital Indonesia 2021 mencatat hoaks politik senantiasa mendominasi informasi menjelang pelaksanaan pemilihan umum. Kondisi ini diperparah dengan adanya polarisasi politik, yaitu momok pascakebenaran (post-truth), efek gelembung (bubble effect/filter bubble), ruang gema (echo-chamber), matinya kepakaran (death of expertise), dan sistem otak yang bekerja lebih emosional (croc brain).

“Bentuk-bentuk tipu muslihat informasi digital tersebut dapat kita lihat melalui iklan-iklan politik dan bisa jadi membawa kita pada kesesatan informasi. Namun, dengan segala ancaman yang ada, saya tetap optimistis generasi muda untuk menyalurkan suaranya serta mengambil peran dalam melawan hoaks di tahun politik mendatang,” ucapnya.

Oleh karena itu, menurut Zainuddin, yang juga sebagai pelatih cek fakta tersertifikasi Google News Initiative ini mengatakan pentingnya penguatan literasi dan cek fakta dalam menghadapi tahun politik 2024.

Baca Juga :  Pemindahan ASN ke IKN Dimulai September 2024, Yang Sudah Menikah Boleh Bawa Keluarganya

“Hal itu bisa dilakukan dengan disiplin verifikasi, mencakup menyunting dengan sikap skeptis, memeriksa akurasi data, menghindari asumsi, dan bersikap waspada terhadap anonimitas,” ujarnya.

Tidak hanya itu, diperlukan pula tata kelola dan mitigasi konten digital untuk memerangi hoaks dan ujaran kebencian. Dalam hal ini, kata dia, diharapkan optimalisasi peran media sosial dengan lebih cerdas dan bijak  dengan melakukan cek fakta terlebih dahulu dan aktif melawan tipu muslihat di jagat digital.

“Semua itu menjadi aspek penting dalam eksistensi serta partisipasi generasi muda pada pesta politik di tahun mendatang. Semoga melalui self-regulation yang bersifat kolaboratif dan sistemik, kita bisa menciptakan situasi politik yang lebih bersih, jernih, serta kondusif di tahun 2024 dan tahun-tahun berikutnya,” katanya.

www.tempo.co

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com