JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Minta Maaf, Pak Guru Suwarno Minta Waktu Memperbaiki Diri. “Saya Bukan Malaikat, Saya Punya Anak Istri!”

Guru matematika SMAN 1 Sumberlawang, Suwarno. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah kasusnya viral dan menjadi sorotan publik, guru SMAN 1 Sumberlawang, Suwarno (54) akhirnya menyampaikan minta maaf atas dugaan bullying terhadap SF (14), siswinya yang tidak berhijab.

Guru mata pelajaran matematika itu mengaku menyesal dan minta maaf telah menegur siswinya yang tak berhijab itu.

Namun, ia menegaskan sama sekali tidak ada niatan untuk menyakiti atau memaksa siswi untuk berhijab.

Ia juga tidak menyadari jika tegurannya itu ternyata berdampak pada psikologis sang anak. Apalagi sampai diadukan orangtua muridnya ke Polres Sragen karena diduga melakukan perundungan.

“Saya sudah 26 tahun mengajar, dan baru kali ini, jadi mohon dimaklumi dan dimaafkan, saya juga punya anak dan istri. Kalau bisa, kita tempuh jalur damai, kekeluargaan. Berilah waktu bagi saya untuk memperbaiki diri,” tambahnya.

Hal itu disampaikan Suwarno saat ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM di sekolah, Kamis (10/11/2022). Ia menceritakan saat itu ia memang memberikan paparan dan kemudian meminta salah satu siswinya yang masih duduk di kelas X untuk memakai jilbab.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Dia menyampaikan itu saat jam pelajarannya di depan kelas di hadapan kelas dengan maksud memberi pemahaman kepada semua siswa.

“Saya sampaikan secara umum di kelas supaya anak yang lain tahu. Memakai jilbab bukan karena pakaian budaya atau patut-patutan. Tapi memakai jilbab itu karena perintah Allah. Jadi memakai jilbab itu perintah Allah, bukan karena perintah gurunya, saya ingin anak-anak memakai jilbab dengan kesadaran diri, dengan ikhlas, tidak dipaksa dan tidak ditekan. Saya menyampaikannya seperti itu,” paparnya.

Guru paruh baya itu menjelaskan sebenarnya maksud penyampaian itu hanya sebatas memberi nasehat antara guru kepada muridnya.

Ia meyakinkan sama sekali tidak ada niatan untuk memaksa apalagi melakukan perundungan. Hal itu ia sampaikan secara spontanitas lantaran mendengar ada anak yang malu ke masjid karena belum jilbaban.

“Karena ada satu anak yang belum memakai jilbab itu tadi. Sebelumnya saya tidak pernah menyampaikan itu. Tapi karena ada anak yang malu ke masjid tidak jilbaban itu, saya menyampaikan secara spontanitas,” ujarnya.

Suwarno juga mengaku menyampaikan dengan kata-kata yang biasa, tidak ada niat memojokkan atau dengan kata-kata yang keras atau membentak.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Desa Toyogo Sragen, Blesscon Kucurkan Dana CSR

Kendati demikian, ia menyadari memang tidak ada aturan tertulis di sekolah yang mewajibkan siswinya yang beragama islam memakai hijab.

Guru yang sudah 26 tahun mengajar itu tidak menyangka efek nasihatnya akan berbuntut panjang. Dia juga tidak tahu, jika siswinya itu dibully teman-temannya sejak kejadian tersebut.

Karena adanya keberatan dari orangtua siswi, Suwarno mengaku sudah bertemu dan meminta maaf kepada keluarga siswi.

“Hari itu langsung menemui kedua orang tuanya di rumahnya. Sudah minta maaf. Menyadari, saya guru biasa bukan malaikat, jadi suatu saat khilaf atau lalai itu wajar,” ujarnya.

Usai kejadian itu, dia mengatakan sudah merenungkan dan tidak akan mengulangi lagi, karena dampaknya tidak baik untuk anak.

Dia berjanji ke depannya akan lebih berhati-hati, dan memberikan pelayanan yang santun kepada siswanya agar mereka nyaman.

Suwarno juga meminta agar masalah ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Tidak perlu merembet ke ranah hukum. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com