JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Hujan Deras di Gunung Merapi, Akibatkan Banjir Lahar di Sejumlah Sungai: 3 Kendaraan Terjebak

banjir lahar merapi
Banjir lahar dingin di Kali Gendol Merapi, Sleman, DIY, Rabu 1 Desember 2021. Tempo.co/ FOTO/DOK BPBD SLEMAN
   

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Tiga unit kendaraan terjadi banjir lahar dingin di lereng Gunung Merapi. Munculnya aliran lahar dingin di kabupaten Sleman akibat hujan lebat di puncak dan leren selatan Gunung Merapi, Kamis (15/12/2022).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman Makwan mengatakan dari hasil update pagi ini, terdapat tiga unit kendaraan yang terjebak banjir lahar, bukan hanya satu seperti diberitakan sebelumnya.

Tiga Kendaraan Terjebak Lahar Hujan Gunung Merapi

“Lokasi kendaraan yang terjebak itu di Kali Bebeng, Kecamatan Cangkringan, Sleman,” kata Makwan, Jumat, (16/12/2022). Tiga unit kendaraan itu yang terjebak aliran lahar dingin itu terdiri dua jenis truk roda enam dan satu sepeda motor.

Dari upaya yang dilakukan para relawan, satu armada truk dan satu unit sepeda motor berhasil dievakuasi kemarin sore. Sedangkan satu armada truk masih dalam proses evakuasi pagi ini karena terbenam banjir cukup parah hingga seluruh badan. “Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” kata Makwan.

Baca Juga :  Ulang Tahun ke-32, Pimpinan Komisi B DPRD Kota Yogya Dapat Kado Sampah dari Warga

Material Vulkanik Gunung Merapi Terus Keluar

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, di saat kondisi Merapi masih erupsi saat ini, material vulkanik juga terus dikeluarkan. Sebagian material itu terlontar ke sungai sungai berhulu Gunung Merapi dan jika terbawa air hujan berpotensi memicu banjir lahar ke bawah.

“Dengan status Merapi yang masih Level III atau Siaga, masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso.

Agus meminta masyarakat menjaga jarak aman dari segala aktivitas Merapi dan memperhatikan sejumlah rekomendasi. “Potensi bahaya di sekitar Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas, terutama pada sektor selatan-barat daya,” kata Agus.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong yang potensi bahayanya sejauh maksimal 5 kilometer dan Sungai Bedog, Krasak, serta Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer. Adapun potensi bahaya pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. “Untuk lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif saat ini dapat menjangkau hingga radius kilometer dari puncak,” kata Agus.

Baca Juga :  Ketipu Saat Jual Beli Motor di Yogya, Pria Asal Bojonegoro Ini Rugi Puluhan Juta

Larangan Melakukan Aktivitas di Potensi Bahaya Merapi

BPPTKG pun meminta masyarakat tanpa kecuali agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya yang sudah direkomendasikan itu. Termasuk di antaranya, larangan mendaki gunung teraktif di Indonesia itu.

Hasil pendataan terbaru BPPTKG terhadap aktivitas Gunung Merapi pada 2 – 8 Desember 2022 tercatat guguran lava teramati sebanyak 2 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter. Sempat terdengar suara guguran sebanyak 3 kali dari Pos Babadan dengan intensitas suara sedang.

Adapun volume kubah barat daya terhitung sebesar 1.616.500 meter kubik sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik. “Aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif,” kata dia.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com