JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Awal Tahun, Muncul 61 Kasus DBD di Boyolali. Dua Orang Meninggal

Fogging. Waskita
ย ย ย 

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Boyolali perlu diwaspadai. Selama bulan Januari, ada 61 kasus dari total 136 laporan. Bahkan, dua orang meninggal dunia.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Teguh Tri Kuncoro menjelaskan data hingga 1 Februari ini, ada 136 laporan yang masuk. Namun, tidak semuanya didiagnosa DBD.

โ€œRinciannya, 61 kasus DBD, 64 kasus demam dengue (DD), 8 kasus demam sock syndrome 8 dan dua kasus dengan diagnosa lain. Sebulan ini, ada dua kasus kematian di Andong dan Boyolali Kota,โ€ katanya, Rabu (1/2/2023).

Dijelaskan, trend DBD mengalami kenaikan sejak minggu pertama hingga minggu ketiga pada 2023. Selama kurun tiga minggu, kasus DBD stagnan cukup tinggi tinggi. Lalu pada minggu keempat memasuki minggu kelima mulai ada penurunan kasus.

Baca Juga :  Boyolali Waspada! Dua Pasien DBD Kembali Meninggal Dunia, Total Sudah 7 Pasien

โ€œYakni, minggu pertama 10 kasus DBD, lalu naik minggu kedua tembus 20 kasus, lalu turun pada minggu ketiga dengan 19 kasus dan minggu keempat dengan 18 kasus,โ€ sambungnya.

Namun demikian, ada beberapa Puskesmas dengan zero kasus DBD dan demam sock syndrome. Seperti Puskesmas Selo, Musuk, Banyudono II, Klego I dan II, Wonosegoro, Gladagsari dan Tamansari. Kemudian, kasus demam sock syndrome ditemukan di Puskesmas Boyolali I dan Andong dengan masing-masing satu kasus.

Kasus DBD tertinggi ditemukan di Karanggede dengan 15 kasus. Lalu Andong ada tujuh kasus, Juwangi, Nogosari, dan Boyolali I masing-masing lima kasus. Lalu Teras, Sambi dan Kemusu masing-masing empat kasus.

โ€œLalu Mojosongo, Sawit, Ngemplak, Simo masing-masing tiga kasus. Sisanya, Cepogo, Banyudono I dan Wonosamudro dua kasus. Sedangkan Ampel dan Boyolali II satu kasus,โ€ katanya.

Baca Juga :  Pasca Cuaca Ekstrem, Pertamina Tambah Stok LPG hingga 394.000 Tabung di Jateng & DIY

Sedangkan pada 2022, tercatat ada 297 kasus DBD dengan empat kasus kematian. Rinciannya, Januari ada 41 kasus, Februari 20 kasus, Maret 21 kasus, April 25 kasus, Mei 18 kasus, Juni 23 kasus, Juli 25 kasus, Agustus 22 kasus, September 27 kasus, Oktober 23 kasus, November 27 kasus dan Desember 25 kasus.

โ€œLalu melonjak pada awal tahun 2023 dengan 61 kasus,โ€ ungkapnya.

Setahun sebelumnya atau pada 2021, terdapat 207 kasus DBD dengan lima kasus kematian. Temuan kasus terbesar di Kecamatan Ngemplak dan Juwangi dengan masing-masing 24 kasus dan Kecamatan Nogosari 23 kasus. Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com