
MAGELANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Radikalisasi menjadi salah satu keprihatinan dan ancaman yang terjadi di tengah masyarakat dewasa ini.
Lantaran itulah, lima orang mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan kegiatan Hibah MBKM di Desa Donorojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (13/5/2023).
Ketua kelompok Hibah MBKM UNS di Desa Donorojo, Riski Aprilia Nur Afifah menjelaskan, kegiatan tersebut mengusung tema “Pengintegrasian dan Penguatan Wawasan Kebangsaan pada Masyarakat sebagai Upaya Mencegah Radikalisasi dan Menumbuhkan Cinta Tanah Air”.
Sosialisasi tersebut diikuti para peserta dari kalangan pemuda dan orang-orang usia dewasa di Dusun Donorojo.
Mulai terkikisnya wawasan kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila, baik dalam pengetahuan, sikap maupun perilaku keseharian di tengah masyarakat, menjadi latar belakang mengapa kegiatan tersebut diselenggarakan.
“Penguatan wawasan kebangsaan seperti ini diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai kebangsaan serta mengatasi perpecahbelahan yang kerap terjadi di Indonesia, termasuk di daerah Donorojo,” ujarnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Riski Aprilia menjelaskan, sosialisasi secara langsung seperti itu, membuka kesempatan bagi mereka untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Melalui interaksi tersebut, diharapkan masyarakat Donorojo dapat memperoleh peningkatkan kesadaran, nilai kebangsaan, toleransi dan kerukunan, serta penguatan identitas nasional.
“Artinya, masyarakat bisa paham akan bahaya radikalisasi dan tahu bagaimana cara mencegahnya,” papar Risqi.
Kegiatan sosialisasi dimulai dengan pemutaran video berita yang mengangkat isu radikalisasi dan disintegrasi di Indonesia.
Video yang ditayangkan memuat gambaran nyata tentang dampak negatif yang timbul dari perpecahan dan ketidakharmonisan masyarakat.
Selanjutnya, sesi diskusi dibuka dengan tujuan membantu masyarakat menganalisis isu yang ditayangkan sehingga pemikiran kritis dan pemahaman peserta tentang bahaya radikalisasi dan disintegrasi dapat meningkat.
Bukan hanya sebagai penerima, namun dalam kegiatan tersebut, peserta berperan aktif dalam sesi diskusi dengan menyampaikan pendapat dan membahas isu bersama-sama.
Kegiatan tersebut kemudian ditutup dengan refleksi dan penguatan materi, di mana tim memberikan poin-poin penting untuk menyimpulkan diskusi dan menyampaikan informasi yang lebih rinci tentang pentingnya integrasi nasional, kerukunan masyarakat, serta upaya untuk mencegah disintegrasi dan radikalisasi.
Kegiatan makin seru karena adanya doorprize di setiap kuis atau pertanyaan yang diajukan oleh tim kepada masyarakat.
Selain itu, peserta juga diminta untuk menjelaskan dengan opini mereka sendiri terkait dengan isu disintegrasi dan radikalisasi di negara Indonesia khsususnya di masyarakat sekitar desa Donorojo.
“Senang sekali setiap pertanyaan ada hadiahnya yang memicu semangat untuk mengatakan pendapat kita. Sering-sering mas membuat acara seperti ini,” ujar salah satu warga desa.
Secara umum kegiatan tersebut berjalan dengan lancar, sementara masyarakat Desa Donorojo juha merasa senang karena mendapatkan ilmu, informasi dan wawasan baru yang mencerahkan.
Melalui kegiatan itu, mahasiswa Tim Hibah MBKM UNS berharap masyarakat desa Donorojo dapat lebih paham dan mengerti akan isu radikalisasi dan dapat menyelesaikan isu tersebut jika terjadi di masyarakat.
Untuk diketahui, Tim Hibah MBKM UNS terdiri dari lima orang personel, yang masing-masing adalah Riski Aprilia Nur Afifah, Adinda Choirunnisa, Afifah Miftahul Jannah, M. Furqon Almaarif, dan M. Yusuf Zanuar dengan bimbingan dari Dr. Kundharu Saddhono, M.Hum. Suhamdani