JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Peringatan 1.122 Tahun Prasasti Sarungga di Cepogo Boyolali Berlangsung Meriah, Ternyata ini Tujuannya

Peringatan 1.122 Tahun Prasasti Sarungga digelar warga Dukuh Wonosegoro, Desa/Kecamatan Cepogo, Kamis (25/5/2023). Kegiatan yang diisi dengan kirab budaya dan pentas seni tradisi berlangsung meriah. Waskita
   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Peringatan 1.122 Tahun Prasasti Sarungga digelar warga Dukuh Wonosegoro, Desa/Kecamatan Cepogo, Kamis (25/5/2023). Kegiatan yang diisi dengan kirab budaya dan pentas seni tradisi berlangsung meriah.

Seribuan lebih warga dari Desa Cepogo dan sekitarnya rela berpanas-panasan untuk menonton jalannya peringatan tersebut. Mereka tak beranjak hingga pertunjukan pentas seni rakyat berakhir.

Ketua Karang Taruna Madewa, Misdiyanto menjelaskan, acara tersebut digelar sebagai upaya menjaga agar sejarah dan jejak kebesaran peradaban di dukuhnya tidak hilang dan bisa tetap lestari.

Apalagi, prasasti Sarungga menjadi bukti tingginya peradaban di kawasan sisi timur Gunung Merbabu, termasuk wilayah Dukuh Wonosegoro. “Acara itu kami gelar secara mandiri, melalui gerakan bersama masyarakat Wonosegoro,” ujarnya disela kegiatan.

Baca Juga :  Kendaraan Jenis Ini Dilarang Melintas Saat Arus Mudik Lebaran, Ini Kantong Parkir yang Sudah Disiapkan Polres Boyolali

Ditambahkan, Prasasti Sarungga berupa batu monolit yang ditemukan di ladang warga di Dukuh Wonosegoro. Batu tersebut bertuliskan menggunakan aksara Jawa Kuno yang kemudian dilakukan alih bahasa.

Seusai alih bahasa, tulisannya adalah “Selamat tahun Saka yang telah lalu 823 pada bulan Jyesta tanggal 5 bagian bulan terang. Haryang Chari bersiklus 6), Wagai Chari bersiklus Lima), Soma Chari bersiklus tujuh atau Senin), pada saat ini (terdapat) pertapaan di Šar?nga (yang) hendaklah dinamai …”

Berdasarkan penelitan tersebut juga telah dilakukan konversi penanggalan dari Saka ke Masehi dimana bisa dibaca bahwa penanggalan di prasasti tersebut setelah dikonversi dengan tahun Masehi menjadi Tanggal 25 Bulan Mei Tahun 901 jika ditarik ke tahun sekarang sudah 1.122 tahun.

Baca Juga :  Leptospirosis Telan 1 Korban Jiwa di Boyolali, Ini yang Dilakukan Dinas Kesehatan

“Hal ini menunjukan sudah adanya peradaban yang tinggi di Lereng timur Merapi Merbabu yang sudah mempunyai budaya tulis sejak dulu,” lanjutnya.

Selain tinggalan arkeologi, Dukuh Wonosegoro juga menyimpan kekayaan alam, kesenian dan tradisi yang masih terjaga secara turun temurun. Hal ini menunjukan potensi Wonosegoro yang perlu digali dan terus dikembangkan.

“Peringatan ini sekaligus sosialisasi kepada masyarakat agar lebih peduli serta melestarikan Obyek Tinggalan Arkeologi dalam hal ini diwakili keberadaan Prasasti Sarungga. Prasasti yang merupakan peninggalan sejarah yang tak terbantahkan,” tandasnya. Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com