JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Magelang

Cerita di Balik Pembangunan Water Toren Kota Magelang Seabad Lalu

Water Toren Magelang, bekas penampungan air yang usianya lebih dari 100 tahun. Tempo.co

MAGELANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sebuah bangunan tinggi di salah satu sudut Alun-alun kota Magelang telah berdiri lebih dari satu abad yang lalu. Bangunan kokoh tersebut merupakan sebuah menara air atau water toren.

Jika disaksikan sekilas bentuk bangunan itu menyerupai kompor raksasa yang berwarna biru dengan setiap sisinya masih kokoh, tak terkikis oleh usia.

Bangunan tersebut merupakan sisa peninggalan penjajahan Belanda yang masih berfungsi hingga saat ini.

Water toren itu memiliki tinggi 26.140 meter, dengan diameter bak airnya 22.46 meter. Daya tampungnya bisa mencapai 1.750 meter kubik air. Bak air raksasa itu juga memiliki 32 tiang penyangga di bagian tengahnya dan di bagian bawahnya terdapat 16 ruangan.

Dibangun sejak zaman Agresi Militer Belanda

Pegiat Komunitas Kota Toea Magelang Bagus Priyana mengatakan water toren itu dibangun Genie atau Zeni dari militer Belanda sejak 1916 sampai 1920. Sebelum water toren dibangun, kebutuhan air bersih bagi warga Magelang dipenuhi dari beberapa mata air, sumur atau Kali Manggis dari Sungai Progo.

“Dulu airnya masih bersih,” kata Bagus saat ditemui Tempo di kediamannya, Jumat, 9 Juni 2023.

Sekitar 1915, terjadi bencana saat Kali Manggis di bagian Poncol runtuh. Akibatnya, suplai air bersih menjadi terhambat dan muncul wabah penyakit.

“Waktu itu ada pemerhati kesehatan dari Semarang yang memberi masukan kepada Pemerintah Kota Magelang supaya membuat sistem air bersih dengan mendirikan menara air minum,” kata Bagus.

Halaman selanjutnya »

Halaman :  1 2 Tampilkan semua
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com