JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Oleh oleh Webinar Silaturahmi Kebangsaan LDII : FKUB Wonogiri Bakal Bentuk Forum Kerukunan Tingkat Kecamatan hingga Desa

Kerukunan
Webinar Silaturahiim Kebangsaan Jilid III DPW LDII Jateng yang juga diikuti LDII Wonogiri, Sabtu (29/7/2023). Joglosemarnews.com/Aris Arianto
ย ย ย 

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Forum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB Wonogiri berencana membentuk forum kerukunan tingkat kecamatan. Tidak berhenti sampai di situ forum tersebut bakal dilanjutkan pembentukannya sampai tataran desa/kelurahan.

Sebagai proyek awal, forum kerukunan umat beragama akan dibentuk di Kecamatan Eromoko. Tokoh LDII Wonogiri, bertindak sebagai pendukung utamanya.

“Jadi kami berencana membentuk forum kerukunan umat beragama hingga ke tingkat kecamatan. Bahkan berlanjut ke bawahnya (desa/kelurahan),” ungkap perwakilan FKUB Wonogiri Mursidi usai menghadiri Webinar Silaturahiim Kebangsaan Jilid III DPW LDII Jateng yang diikuti bersama LDII Wonogiri di lantai 2 Mal Pelayanan Publik alias MPP Wonogiri, Sabtu (29/7/2023).

Menurut Mursidi yang juga hadir mewakili Kepala Kemenag Wonogiri Anif Solikhin, FKUB Wonogiri cukup lama berencana membentuk forum kerukunan hingga tingkat kecamatan. Hanya saja ada sejumlah kendala yang dihadapi.

“Alhamdulillah ada solusi, tadi ketemu pak Harto (H Suharto), tokoh LDII Wonogiri dan beliau akan menyupport kegiatan itu nantinya, ” jelas Mursidi.

Menelurut dia forum kerukunan vital keberadaannya. Pasalnya menjadi wahana berdialog, bertemu silaturahmi. Sekaligus bisa sebagai ajang antisipasi dan ikhtiar bersama sebelum muncul permasalahan terkait keagamaan.

Baca Juga :  Daftar 44 Desa di Wonogiri Berpotensi Rawan Kekeringan, 27 Ribu Jiwa Bisa Terdampak

Lebih lanjut Mursidi selaku wakil Kepala Kemenag Wonogiri Anif Solikhin menyebutkan, sangat mengapresiasi Webinar Silaturahiim Kebangsaan yang digagas LDII. Ini merupakan satu upaya riil dan bukan sebatas retorika, dengan mampu menghadirkan teman lain lintas agama.

“Bisa memupuk persaudaraan dan kerukunan, bisa menghindari perpecahan dan pembelahan. Semoga menjadi satu ikhtiar untuk bisa membangun toleransi dan umat,” papar Mursidi.

Webinar Silaturahiim Kebangsaan, ujar dia bisa merekatkan persaudaraan dan kerukunan. Terlebih mengingat saat ini mulai timbul perbedaan yang mengarah ke gesekan dalam balutan politik, muncul lagi embrio perpecahan semacam dulu ketika viral istilah cebong dan kampret.

“Nah, webinar ini merupakan wahana menjalin kerukunan. Harapannya virus kebaikan ini menular, terutama ke ormas keagamaan lainnya,” pinta dia.

Ukhuwah

Pria yang juga berprofesi seorang mubalig ini menerangkan ada tiga jenis kerukunan. Yakni ukhuwah islamiah, ukhuwah watoniyah, dan selanjutnya adalah ukhuwah insaniah.

“Khusus ukhuwah insaniah ini adalah kerukunan berdasarkan kemanusiaan. Tanpa membeda-bedakan, misalnya ketika ada kecelakaan maka langsung ditolong tidak perlu tanya agamamu apa,” ujar dia.

Sementara dalam Webinar Silaturahiim Kebangsaan Jilid III DPW LDII Jateng dengan tema Revitalisasi Nilai nilai Toleransi Dalam Pancasila untuk Menyongsong Indonesia Emas, menghadirkan keynote speaker Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Baca Juga :  Perantau Asal Desa Kembang Jatipurno Wonogiri YPK3 Serahkan Santunan Puluhan Juta Rupiah

Webinar menampilkan pembicara lainnya pula. Seperti Dr Amir Yanto Jaksa Agung Muda Intelijen Kejagung dengan materi gagasan gagasan toleransi para founding father di era menjelang kemerdekaan RI. Lantas ada Dr Darmansjah Djumala dewan pakar BPIP melalui materi Pancasila dan keberagaman di Indonesia : toleransi dalam dimensi sosial kemanusiaan, dan Haerudin Kepala Kesbangpol Jateng (kewajiban negara dalam menegakkan nilai nilai toleransi warga negara).

Webinar Silaturahmi Kebangsaan juga diikuti oleh LDII Wonogiri di gedung MPP Nyawiji Wonogiri. Diikuti ketua dan sekretaris LDII masing masing desa dan kecamatan di Wonogiri.

Ganjar Pranowo mengapresiasi LDII yang melaksanakan acara bertemakan merawat kebhinekaan merawat kebangsaan melalui silaturahmi kebangsaan. Acara ini merupakan penyejuk, diharapkan memunculkan pemikiran pemikiran yang bisa memberikan kontribusi permasalahan bangsa.

“Ketika kita melihat perbedaan golongan, maka harus saling menghargai dan menghormati. Namun ketika ada bentrok dan sebagainya harus segera disikapi dengan bijak, misalnya dengan rembugan duduk bersama menyelesaikan masalah. Soal rembugan ini tercermin dari kiprah FKUB terutama di Jateng yang berjalan sangat baik,” ungkap Ganjar Pranowo. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com