BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kemarau panjang tahun 2023 ini dirasakan dampaknya di sejumlah daerah. Di Kabupaten Bantul, setidknya sudah 7.774 jiwa yang telah mengajukan permohonan untuk dropping air bersih.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten Bantul , Antoni Hutagaol.
Ia mengatakan, sebanyak 905 ribu liter air bersih telah didistribusikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bantul kepada sejumlah wilayah yang terdampak musim kemarau.
Antoni menjelaskan secara rinci jumlah dropping air yang didistribusikan oleh tiga instansi tersebut selama 8-31 Agustus 2023.
“BPBD Kabupaten Bantul telah menyalurkan 47 tangki air yang berisi 235 ribu liter air, sedangkan PMI Kabupaten Bantul telah menyalurkan 77 tangki air yang berisi 385 ribu liter air dan Dinsos Kabupaten Bantul telah menyalurkan 57 tangki air yang berisi 285 ribu liter air,” paparnya, Jumat (1/9/2023).
Distribusi itu dilakukan mengingat 7.774 jiwa yang tersebar di Kapanewon Kasihan, Kapanewon Pleret, Kapanewon Piyungan, Kapanewon Dlingo, Kapanewon Imogiri, Kapanewon Pundong, dan Kapanewon Pajangan, mengalami kekurangan air bersih untuk memenuhi kebutuan konsumsi sehari-hari.
Dari situ, permintaan dropping air tertinggi pertama dialami oleh Kapanewon Dlingo.
Di mana, terdapat 4.502 jiwa yang membutuhkan 635 ribu liter air bersih.
“Selanjutnya, permintaan dropping air tertinggi kedua dialami oleh Kapanewon Kasihan. Di mana, terdapat 585 jiwa yang membutuhkan 125 ribu liter air bersih,” jelas Antoni.
“Dan, permintaan dropping air bersih tertinggi ketiga dialami oleh Kapanewon Imogiri. Di mana, terdapat 1.026 jiwa yang membutuhkan 80 ribu liter air bersih,” tutup dia.
