JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Kesehatan

Seberapa Amankan Vape Dibandingkan dengan Rokok?

Ilustrasi rokok elektrik atau vape. Pixabay
   

JOGLOSEMARNEWS.COM — Rokok elektrik atau vape menjadi pilihan banyak remaja sebagai pengganti rokok asli. Banyak orang menganggap vape lebih aman daripada rokok asli, namun apakah pendapat itu benar?

Pada kenyataannya, rokok elektrik juga mengandung nikotin yang membuat seseorang bergantung dan sulit untuk berhenti menggunakannya.

Dikutip dari laman Webmd, rokok elektrik merupakan perangkat yang dioperasikan dengan baterai sehingga dapat terlihat seperti rokok atau pena asli. Beberapa ada yang menggunakan refill agar lebih hemat. Terdapat beberapa ratusan merek, dan terkadang dipasarkan dengan cara untuk menghilangkan nikotin tanpa bahaya rokok.

Meskipun memiliki variasi bentuk yang berbeda-beda, semuanya memiliki cara kerja yang sama. Vape memiliki wadah berisi cairan yang biasanya digunakan untuk terisi dari nikotin, perasa, dan bahan kimia lainnya. Alat tersebut juga memiliki pemanas mengubah cairan menjadi uap yang dihirup saat pengguna menghisapnya.

Kebanyakan sesuatu yang mengandung bahan kimia berupa nikotin membuat pengguna mengalami kecanduan, Ketika pengguna berhenti menggunakannya, orang tersebut mengalami penarikan diri dan merasa tertekan. Nikotin juga tidak baik bagi penderita masalah jantung dan menghambat perkembangan otak-otak pada anak. Hal ini juga dapat memengaruhi daya ingat dan perhatian pada seorang anak.

Beberapa merek mengandung bahan kimia termasuk formaldehida, zat yang sering digunakan sebagai campuran dalam bahan bangunan dan antibeku. Kandungan tersebut dapat menyebabkan kanker.

Selain dua kandungan pada rokok elektrik tersebut, masih ada kandungan bahan kimia seperti mentega yang disebut diacetyl yang sering digunakan untuk tambahan makanan seperti popcorn. “Diacetyl adalah bahan kimia berbahaya yang terkenal, antara lain dapat menyebabkan penyakit paru-paru yang disebut paru-paru popcorn,” kata Erika Sward, asisten wakil presiden advokasi nasional di American Lung Association.

Rokok elektrik tidak dianggap 100 persen aman, tetapi sebagian besar ahli berpendapat bahwa rokok elektrik tidak sebahaya rokok tembakau, kata Neal Benowitz, MD, peneliti nikotin di Universitas California di San Fransisco. Ia menjelaskan, apapun itu, merokok tetap membunuh hampir setengah juta orang setiap tahunnya di Amerika Serikat. Sebagian besar dampak buruk berasal dari kandungan bahan kimia yang dibakar dan dihirup dalam asap.

Peneliti lain mengungkapkan bahwa rokok elektrik tidak mudah terbakar, sehingga orang tidak terlalu terpapar racun tersebut. Tinjauan ahli tahun 2015 dari Public Health England memperkirakan rokok elektrik 95 persen lebih aman dibandingkan rokok asli.

Namun, terdapat pendapat lain dari Kenneth Warner peneliti kebijakan tembakau di Universitas Michigan. Ia mengatakan bahwa kritik terburuk terhadap bahaya rokok elektrik mungkin akan berpendapat bahwa rokok elektrik setengah hingga dua pertiga lebih tidak berbahaya. Rokok elektrik mungkin sekitar 80 persen hingga 85 persen lebih tidak berbahaya.

Ada beberapa hal yang diperhatikan sebelum menggunakan rokok elektrik. Pada tahun sekitar 2009 hingga Januari 2016 terdapat 134 laporan mengenai baterai rokok elektrik yang terlalu panas hingga terbakar atau meledak. Sehingga FDA atau Food and Drug Administration akan membuat aturan untuk meninjau keamanan baterai dan pada akhirnya mengambil tindakan untuk melindungi masyarakat.

Selain itu, vape atau rokok elektrik dapat meracuni orang. Zat nikotin yang berupa cair sangat berbahaya bagi anak kecil. Sehingga jauhkan semua jenis rokok elektrik dari jangkauan anak-anak.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, dr. Eva Susanti pernah mengantisipasi untuk penggunaan Vape ini. “Vape menjadi ancaman serius bagi pemuda di Indonesia. Rokok elektronik ini tidak aman untuk anak-anak, karena mengantarkan nikotin dan perasa dalam bentuk aerosol yang memiliki 7.000 efek negatif,” ujarnya.

Eva juga mengatakan rokok elektrik sebenarnya sama saja dengan yang konvensional. Artinya vape juga sama-sama membahayakan. Rokok elektrik adalah perangkat bertenaga baterai yang dapat mengantarkan nikotin dan perasa dalam bentuk aerosol. Aerosol itu yang mengandung zat berbahaya.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com