JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Ayo Basmi Sarang Nyamuk! Korban Meninggal Akibat DBD di Boyolali Bertambah

Kegiatan fogging digelar Dinkes Boyolali bersama kader kesehatan di Dukuh Kiyaran Rt 7 Rw 1, Desa Gombang, Kecamatan Sawit, Jumat (8/3/2024). Istimewa
   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Dinkes Boyolali terus memberikan perhatian terhadap kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD). Apalagi jumlah kasusnya terus meningkat dan angka kematian juga bertambah.

“Ada dua lagi pasien DBD yang meninggal dunia,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Teguh Tri Kuncoro, Minggu (24/3/2024).

Dijelaskan, tambahan dua kasus DBD yang meninggal tersebut berasal dari Kecamatan Wonosegoro. Sehingga angka kematian akibat penyakit DBD di Boyolali, dari Januari hingga pertengahan bulan Maret 2024 ini sebanyak 5 kasus.

Dimana dua kasus terjadi di bulan Januari, satu kasus di bulan Februari. Kemudian di bulan Maret ini hingga tanggal 22, ada dua kasus kematian akibat DBD.

Baca Juga :  Pemkab Boyolali Segera Rehab Ruas Jalan di Lereng Merapi yang Rusak Parah

“Yang meninggal dunia itu, dari Kecamatan Teras satu orang, dan Kecamatan Wonosamodro satu orang. Kemudian dari Kecamatan Wonosegoro tiga orang,” katanya.

Diakui, jumlah kasus DBD di Kabupaten Boyolali tahun 2024 ini memang tinggi. Dari Januari hingga tanggal 22 Maret ini tercatat di Dinkes Boyolali terdapat 233 kasus. Terdiri 214 kasus DBD dan 19 kasus Deman Sock Syndrome (DSS).

Angka kasus per minggu maupun per bulannya juga mengalami peningkatan. Pada minggu ke-9 tahun 2024 jumlah kasus DBD sempat turun. Namun di minggu ke-10 naik lagi. Lalu di minggu ke-11 ini tercatat sudah ada 12 kasus.

Baca Juga :  Kasus Pembunuhan Ibu oleh Anak Kandung di Boyolali Direkonstruksi, Pelaku Miliki Riwayat Penyakit Jiwa

Sedangkan jumlah kasus per bulannya, di bulan Januari 2024 ada 79 kasus. Lalu di bulan Februari 2024, tercatat 95 kasus dan 93 kasus.

“Dan hingga 22 Maret ini, tercatat sudah ada 65 kasus,” katanya.

Terkait hal itu, pihaknya menghimbau setiap Puskesmas untuk tetap melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk melakukan gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk).

“Kesadaran masyarakat perlu terus ditumbuhkan untuk melakukan gerakan PSN ini.Sebab lebih efisien. Kalau foging itu hanya membunuh nyamuk dewasa,” tandasnya. Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com