Beranda Daerah Wonogiri Mengenal Sabtu Taqwa, Sarana Penanaman Karakter Iman Taqwa dan Akhlak Mulia di...

Mengenal Sabtu Taqwa, Sarana Penanaman Karakter Iman Taqwa dan Akhlak Mulia di SMPN 2 Jatisrono Wonogiri

Puasa
Program Sabtu Taqwa di SMPN 2 Jatisrono Wonogiri. Dok. SMPN 2 Jatisrono Wonogiri

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Yuk, mengenal program Sabtu Taqwa di SMPN 2 Jatisrono Wonogiri. Program Sabtu Taqwa ini merupakan sarana penanaman karakter iman taqwa dan akhlak mulia.

Dalam pelaksanaannya, pihak sekolah juga menggandeng pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang berkompeten di bidangnya. Langsung saja kita baca paparan berikut ini bersama.

SMPN 2 Jatisrono Wonogiri sebagai pelaksana Sekolah Penggerak di Wonogiri mengintensifkan penanaman karakter iman taqwa dan akhlaq mulia melalui kegiatan Sabtu Taqwa taqwa.

Kegiatan ini diadakan setiap Sabtu sebelum pembelajaran mulai pukul 07.00 sampai 08.00 WIB. Kegiatan Sabtu Taqwa taqwa merupakan program pembiasaan rutin di sekolah yang diselenggarakan untuk meningkatkan karakter iman taqwa serta akhlak mulia.

Sabtu Taqwa diisi dengan pelaksanaan sholat dhuha bersama-sama dilanjutkan dengan tausiah oleh ustadz dari pondok Al Amanah Sempon Jatisrono Wonogiri.

Seluruh siswa mulai kelas 7 sampai kelas 9, bapak/ibu guru dan tenaga kependidikan mengikui kegiatan yang diadakan di halaman sekolah yang luas dan nyaman.

Baca Juga :  Mengenal Siklon Tropis dan Dampaknya di Indonesia

“Kegiatan pembelajaran selama bulan Puasa tetap berjalan seperti biasa. Namun ditambahkan banyak kegiatan keagamaan seperti Sabtu Taqwa, menyimak kultum menjelang buka puasa dan pesantren Ramadhan selama seminggu,” ungkap Kepala SMPN 2 Jatisrono Tri Murwanto, Sabtu (16/3/2024).

Program Sabtu Taqwa yang dilaksanakan kali ini terasa spesial. Pasalnya pihak sekolah menggandeng ustadz-ustadz dari pondok Al Amanah untuk mengisi tausiah.

Salah satunya Ustadz Wahib, yang menyampaikan bahwa dalam tubuh manusia ada segumpal darah. Jika segumpal darah itu baik maka baiklah semuanya, sebaliknya ketika segumpal darah itu jelek maka jelek pula semuanya.

Segumpal darah itu ialah hati. Maka siswa-siswa diminta untuk selalu menjaga hati agar perbuatan-perbuatan baik dan mulia yang muncul dalam keseharian mereka.

“Perbuatan baik seperti menghormati guru-guru serta orang tua, menyayangi teman, suka bersedekah dan menolong, akan menjadi kebiasaan yang sering mereka lakukan jika semua siswa berhati baik. Sehingga kasus-kasus bullying, kekerasan di sekolah tidak akan terjadi jika semua siswa bisa terus menjaga hati tidak hanya di bulan puasa,” beber Ustadz Wahib. Aris Arianto