SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Sragen memutuskan menutup total operasional Pasar Gemolong selama lima hari ke depan.
Penutupan terpaksa dilakukan untuk menekan penyebaran covid-19 menyusul adanya satu pedagang yang dinyatakan positif covid-19 dan satu pedagang lagi yang berstatus suspek serta satu pedagang juga mengarah ke positif.
Pasar induk terbesar di Sragen Barat itu menurut rencana ditutup selama lima hari per Selasa (21/7/2020) mulai pukul 00.00 hingga tanggal 27 Juli 2020.
Keputusan itu mengemuka dalam rapat koordinasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Aula Sukowati Sekretariat Daerah (Setda), Senin (20/7/2020) yang dipimpin Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Bupati mengatakan Pasar Gemolong ditutup sementara lantaran ada satu pedagang yang positif Covid-19 dan dua suspek Covid-19.
Penutupan dilakukan semata-mata untuk memutus rantai persebaran virus. Selama ditutup, pasar bakal dilakukan penyemprotan disinfektan untuk mensterilkan lokasi.
“Hasil tracking ada 15 orang yang kontak erat dan akan jalani swab test besok pagi. Saya sudah perintahkan Disperindag untuk sosialisasi kepada pedagang di Pasar Gemolong terkait penutupan pasar itu,” paparnya kepada wartawan.
Bupati menjelaskan dari hasil tracking sementara ditemukan dua orang suspek Covid-19 yang juga pedagang Pasar Gemolong. Kemudian ada satu orang suspek diketahui berjualan di Pasar Sumberlawang.
Penutupan dilakukan lantaran para pedagang Pasar Gemolong itu ternyata juga berjualan di Pasar Bunder Sragen.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Sragen, Tedi Rosanto menyampaikan pihaknya sudah berkoordinasi dan menyosialisasikan penutupan itu dengan paguyuban pedagang.
Para pedagang meminta waktu untuk memindahkan barang dagangan yang tidak tahan lama untuk dibawa pulang. Sehingga penutupan akan dilakukan Rabu (22/7/2020) dinihari.
“Tadi kesepakatan dengan paguyuban, Rabu (22/7/2020) dinihari kita tutup. Nanti Senin (27/7/2020) kita buka lagi, mudah-mudahan sudah tidak ada yang positif,” paparnya.
Tedi menguraikan semula pihaknya bertahan untuk tidak menutup pasar. Pasalnya, dari indikasi awal satu pedagang yang positif, sudah bisa diblok lingkungan kiosnya.
Namun ketika rapat tadi, laporan dari dokter Tulus ada tambahan satu suspect dan satu mengarah positif, bupati memutuskan tidak usah ambil risiko dan tidak ada pilihan lain kecuali menutup sementara pasar Gemolong. Wardoyo