Bersastra Memperingati Hari Kemerdekaan di Pondok Edukasi Watu Lumbung

0
BANTUL – Banyak cara dapat digunakan untuk memperingati  Hari Kemerdekaan RI ke-73.  Kalangan sastrawan  Yogyakarta,  Jumat  (17/8/2018) siang kemarin menyelenggarakan acara Gelar Sastra Kemerdekaan. Acara...

Launching Antologi “Daun Pintu Setengah Terbuka”, Keluarga Menjadi Fokus Utama

0
SOLO – Keluarga menjadi fokus utama dalam antologi Cerpen “Daun Pintu Setengah Terbuka” yang dilaunching di Waroeng Inspirasi, Solo, Rabu (9/5/2018) siang. Melalui Cerpen-cerpen...

Bedah Buku Antologi Cerpen Dua Jurnalis “Daun Pintu Setengah Terbuka”  

0
SOLO - Dua orang jurnalis asal Kota Solo, Didik Kartika Putra dan Suhamdani berduet membikin antologi cerita pendek (Cerpen). Buku yang mengangkat   judul "Daun...

Botol

0
Cerpen Ruly R   “Kere. Kau curang.” “Matamu.” *** Sebelum kurasakan hangat karena paparan sinar lampu merkuri, aku merasakan dinginyang tak keruan. Tubuhku menggigil dan hal itu bisa dikatakan...

Mata

0
Cerpen Ruly R             Sorot mataku tajam ke arahnya. Kupikir aku yang lebih dulu menatapnya. Namun setelah mata itu jauh kuselami baru kusadari mata itu...

Mata Rubiyah Berair

0
Cerpen Budi Hatees   Rubiyah berniat  ke loket bus AKAP (antarkota antaraprovinsi) sepulang dari sekolah. Dia kelas dua SMP, tubuhnya bongsor, dan sepintas seperti sudah SMA....

3 Buku Diluncurkan di Rumah Banjarsari  Solo

0
SOLO - Launching antologi puisi puisi "Hai Aku" karya Noorca N Massardi,  antologi cerpen "Daun Itu Mati" karya Rayni M Massardi dan novel "Paijo...

3 Buku Diluncurkan di Rumah Banjarsari  Solo

0
SOLO - Launching antologi puisi puisi "Hai Aku" karya Noorca N Massardi,  antologi cerpen "Daun Itu Mati" karya Rayni M Massardi dan novel "Paijo...

Ramalan Ibu tentang Keperawanan Seorang Pelacur yang Akhirnya Menjadi Istriku

0
Cerpen Andri Saptono   Hari lahir ibuku istimewa. Ia lahir satu menit setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan Soekarno. Tentang keistimewaan Ibuku itu, selain hari ulang tahunnya yang...

HUTAN PINUS

0
Cerpen Sulistiyo Suparno  Sakiman membuka kaos hitamnya dan menyerahkan senapan angin pada Badrun. Sakiman berdiri di bawah sebatang pohon pinus dan berkata, “Kau pilih bagian...