Trenyuh Lihat Pengendara Berhelm Butut, Kapolres Sragen Langsung Hadiahi Helm Baru. Ingatkan Keselamatan di Jalan Raya Hanya 50 %

SRAGEN– Razia kendaraan dalam rangka operasi keselamatan lalu lintas 2018 terus digencarkan oleh Polres Sragen. Salah satu yang menarik adalah operasi yang digelar Rabu (14/3/2018) yang dipimpin langsung oleh Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman.

Tak tanggung-tanggung, dari ratusan pengendara yang dihentikan dan diperiksa dalam razia di simpang tiga LP Lama Sragen tersebut, ada 55 orang yang terpaksa harus menerima kenyataan terkena sanksi tilang.

Mereka rata-rata tidak membawa kelengkapan surat kendaraan, Surat Izin Mengemudi (SIM) dan kendaraan yang tidak lengkap seperti tak memasang spion maupun menyalakan lampu utama.
Selain memberikan sanksi tilang, petugas dan Kapolres juga berulangkali memberikan pengarahan dan imbauan kapada pengendara yang belum memasang helm secara benar, hingga helmnya tak layak.

Bahkan, saking trenyuhnya lihat petani pengendara yang helmnya sudah butut dan tak bisa dikancingkan, orang nomor satu di jajaran Polres Sragen itu langsung meminta anggotanya memberikan helm baru yang standar kepada pria tua tersebut.

“Helm itu penting untuk keselamatan berkendara. Jadi kalau berkendaraan di jalan raya mohon dipakai terus ya Pak. Ini kami beri helm baru yang standar biar Bapak bisa nyaman berkendaraan,” papar Kapolres sembari memasangkan helm untuk pria paruh baya tersebut.

Tak hanya kepada pengendara tua, pagi tadi Kapolres juga memberikan helm untuk seorang anak yang diboncengkan orangtuanya tanpa helm. Mendapat hadiah helm gratis dan bagus itu, mereka pun langsung tersenyum.

Lebih lanjut, Kapolres yang didampingi Kabag Ops AKP Yohanes Trinanto dan Kasatlantas Polres Sragen AKP Dwi Erna Rustanti mengingatkan razia tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas.

Menurutnya ketertiban berkendaraan dan kelengkapan kendaraan mutlak diperlukan untuk keselamatan diri sendiri dan pengendara lain.

“Karena keselamatan kita di jalan raya itu bisa dibilang hanya 50 %. Yang 50 % lainnya tergantung pengendara lain. Kadang sekalipun sudah tertib, ketika orang lain nggak tertib dan kemudian terjadi kecelakaan kan mencelakakan orang lain yang sebenarnya sudah tertib. Artinya bahwa tertib berlalu lintas itu tak hanya menyelamatkan diri kita tapi juga orang lain juga,” tandasnya. Wardoyo