JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sukoharjo

Baru Seperlima UMKM Ikut BPJS Ketenagakerjaan

Suwilwan Rachmat bertukar cinderamata dengan Direktur RS Indriati, Solo Baru.
   
Suwilwan Rachmat bertukar cinderamata dengan Direktur RS Indriati, Solo Baru.

SUKOHARJO-Sampai saat ini tingkat keikutsertaan kalangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah eks Karesidenan Surakarta dalam program BPJS Ketenagakerjaan masih cukup rendah. Pasalnya baru sekitar seperlima atau 20-an persen.

Faktor utama minimnya tingkat keikutsertaan itu adalah masih rendahnya pemahaman di kalangan pelaku UMKM soal fungsi dan manfaat BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga banyak yang malas untuk mendaftarkan pegawainya menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan.

Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Surakarta, Suwilwan Rachmat, mengatakan penyebab utamanya adalah pemahaman pelaku UMKM yang masih rendah. Padahal sosialisasi terus saja digalakkan.

Tingkat kepesertaan di sektor ini menurut dia berbanding terbalik jika dibandingkan dengan tingkat kepesertaan jenis usaha skala besar. Sejauh ini di eks Karesidenan Surakarta, perusahaan besar yang sudah terdaftar menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan sudah mencapai 80 persen.

“Tingkat kepesertaan di tataran perusahaan besar sudah baik, yang menjadi perhatian adalah di tingkat usaha kecil yang memang masih minim,” papar dia.

Disinggung soal langkah yang akan diterapkan, dia menyebut semakin menggalakkan sosialisasi. Khususnya kepada kalangan UMKM di semua bidang. Tidak hanya wilayah kota, pelaku UMKM di pedesaan juga menjadi sasaran sosialisasi. Berkaitan dengan sosialisasi di desa, pihaknya akan memperbanyak jumlah desa sadar BPJS Ketenagakerjaan.

Hingga saat ini, baru ada empat desa yang berada di wilayah Karanganyar, Surakarta, Wonogiri, dan Sukoharjo yang telah dibentuk Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan. Meliputi Desa Buran, Kecamatan Tasikmadu (Karanganyar), Desa Pondok, Kecamatan Nguter (Sukoharjo), Desa Wiroko Kecamatan Tirtomoyo (Wonogiri), dan Desa Krikilan (Sragen).

“Kami juga rutin melakukan sosialisasi di tempat umum, seperti pasar, terminal dan tempat ramai lainnya. Kami ingin merangsang minat masyarakat dengan memberikan pemahaman pentingnya menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan,” tandas dia.

Target yang akan diraih adalah semua pelaku UMKM menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Kendati butuh kerja keras dan waktu yang tidak singkat, pihaknya yakin bakal terwujud. Pihaknya juga membuka konseling bagi pelaku bisnis yang ingin mendapatkan informasi menyeluruh soal BPJS Ketenagakerjaan. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com