JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Semarang

Sambut Tahun Politik, UKSW Akan Buka Pusat Pengembangan Berpikir Kritis

   
Ilustrasi/Tribunnews

SALATIGA – Rektor Universitas Kristen Satya Wacana Neil Semuel Rupidara menegaskan pihaknya serius dalam menyikapi capaian kampusnya sejauh ini.

UKSW yang kini mendapatkan status dengan akreditasi A dikatakan Neil akan melanjutkan torehan ini dengan mencanangkan diri sebagai kampus yang merangkap Pusat Pengembangan Pemikiran Kritis.

Berbicara dengan wartawan pada pertengahan pekan lalu, lelaki kelahiran Nusa Tenggara Timur itu memaparkan upaya untuk menjadikan masyarakat lebih berpikir kritis ini sudah dimulai UKSW sejak tahun 2014 silam.

Kampus yang disebutnya sebagai media untuk mewujudkan peradaban dengan pemikiran kritis ini kala itu menawarkan mata kuliah baru pada program studi Manajemen, yakni Berpikir Kritis.

“Setelah tiga tahun lebih pengalaman kami dalam mengajarkan mata kuliah itu kami semakin mantap dengan kerangka pengembangan tradisi berpikir kritis dan kini saatnya kami memasuki fase pelembagaan. Center for Critical Thinking. Di sini para dosen akan dilatih untuk memanfaatkan kerangka berpikir kritis dalam setiap interaksi ilmiahnya dengan mahasiswa, sesama dosen atau peneliti, termasuk membaca pemikiran orang lain secara kritis, memahaminya dan mengekspresikannya melalui lisan maupun tulisan,” beber Neil.

Akreditasi A yang diperoleh UKSW dari Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT) sendiri dikatakan sang rektor merupakan pengakuan formal dari BAN PT, sebagai otoritas penjaminan mutu penyelenggaraan lembaga pendidikan tinggi khususnya dalam hal akreditasi institusi perguruan tinggi.

“UKSW diakui sebagai penyelenggara pendidikan yang bermutu baik atau A. Bagi kami, ini merupakan sebuah pengakuan yang membuat kami bersyukur tapi juga harus bersikap mawas diri menyambut hasil yang baik ini. Hasil AIPT semoga menjadi manifestasi dari kesungguhan UKSW yang telah berusia 61 tahun lebih dalam menyelenggarakan layanan pendidikan tinggi,” katanya lagi.

Neil menandaskan, Pusat Pengembangan Pemikiran Kritis akan diketuai oleh Danny Zacharias yang merupakan pengajar di Fakultas Hukum. Danny yang turut menemani Neil dalam pertemuan itu menambahkan, tenaga ajar yang berpikir kritis akan memberikan dampak sistematis kepada masyarakat.

“Berpikir kritis bisa mencegah terjadinya bad thinking yang selama ini didapati di mana-mana, jadi hasilnya nanti adalah kita bisa menempatkan orang lain dalam posisi yang proporsional, dan kami percaya tradisi ini akan memberikan pengaruh yang baik dalam masyarakat kita,” tuturnya.

Penerapan program ini akan dimulai pada tahun depan, dan Neil mengatakan pemilihan waktu tersebut tepat karena bersamaan dengan datangnya tahun politik. # Tribunnews

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com