JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Masih di Perantauan Saat Pemilu 2019? Tak Perlu Risau, Tetap Bisa Memilih. Ini Caranya

Kursus singkat kepemiluan bersama FKUB Wonogiri di aula KPU Kabupaten Wonogiri.
   
Kursus singkat kepemiluan bersama FKUB Wonogiri di aula KPU Kabupaten Wonogiri, Selasa (13/11/2018).

WONOGIRI-Ada banyak kemudahan bagi pemilih memberikan suaranya pada Pemilu 2019 mendatang. Salah satunya untuk pemilih yang tidak bisa nyoblos di TPS domisili lantaran beberapa hal, misalnya merantau karena bekerja atau menempuh pendidikan.

“Bisa memilih di TPS di sekitar lokasi bekerja atau di perantauan dengan menggunakan formulir A5 (surat pindah memilih). Yang penting sudah termasuk dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap),” ungkap Ketua KPU Kabupaten Wonogiri Toto Sih Setyo Adi didampingi Divisi Teknis Penyelenggaraan Wahyu Nurjannah, usai menggelar kursus singkat kepemiluan bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Wonogiri di KPU Kabupaten Wonogiri, Selasa (13/11/2018).

Baca Juga :  1 Meninggal Kecelakaan di Wonoharjo Sambiroto Pracimantoro, Truk Tangki Tabrakan dengan Honda Supra 125

Dia mencontohkan, warga Wonogiri yang terdaftar dalam DPT dan masih ber-KTP Wonogiri, namun merantau di Ibukota. Pemilih yang bersangkutan wajib mengurus formulir A5 di PPS agar bisa menggunakan hak pilihnya di Jakarta.

Pemilih tersebut, tidak perlu mudik ke Wonogiri. Cukup anggota keluarga di Kota Sukses menguruskan formulir A5. Setelah selesai, bukti formulir bisa dikirimkan anggota keluarga ke pemilih tersebut.

“Bisa difoto kemudian dikirim melalui email atau whatsapp. Nanti pemilih yang bersangkutan menunjukkan foto ke PPS yang dituju, misalnya di Jakarta. Selanjutnya diproses dan bisa segera menggunakan hak pilihnya,” ujar dia.

Baca Juga :  Tips Awal Pekan Senin Ceria, Lawan I Hate Monday dengan Semangat

Hanya saja, Wahyu menambahkan, ada konsekuensi ketika memilih di TPS beda kabupaten, apalagi beda provinsi. Yakni pemilih tidak bisa memilih anggota DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, maupun DPD, bahkan DPR RI. Pasalnya sudah berbeda daerah pemilihannya.

“Misalnya KTP di Wonogiri menyoblos di Jakarta, maka hanya bisa memilih Presiden dan Wakil Presiden. Tidak bisa memilih DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI, maupun DPD,” sebut dia.

Disinggung soal target partisipasi pemilih, keduanya serempak menjawab antara 70-72 persen. Yang pasti lebih meningkat daripada perhelatan pemilih sebelumnya. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com