JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Usai Tewaskan 189 Orang, Ujian Pesawat Lion Air Bakal Diperketat. Menhub: Pesawat Lain 10 %, Lion 40 %

Ilustrasi pesawat jatuh
   
Ilustrasi pesawat jatuh

SOLO- Kementrian Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan spesial inspeksi ke pesawat Boeing 737 Max 8 (tipe pesawat Lion Air JT610). Hal itu dilakukan menyusul insiden kecelakaam Lion Air JT 610 di perairan Karawang yang menewaskan 189 orang Senin (29/10/2018) lalu.

Hal itu ditegaskan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat di Solo, Sabtu (10/11/2018). Ia mengatakan pasca insiden Lion Air JT 610, pesawat maskapai Lion Air memang akan mendapat pengawasan ekstra dengan porsi lebih.

“Bukan hanya pesawatnya saja, namun juga awak pesawatnya,” jelas Menhub Budi Karya kepada media, Sabtu (10/11/2018).

Baca Juga :  Teguh Prakosa, Wakil Gibran Akan Daftar Jadi Calon Walikota Solo, Yakin Partainya Melihat Figur Internal

Sebenarnya uji berkala untuk kelayakan pesawat terbang yang digunakan dalam aktifitas penerbangan rutin dilakukan dan terus menerus. Namun dengan kejadian ini pihaknya juga akan melakukan ujian yang lebih masif.

“Misalkan untuk Lion persentase lebih banyak bisa 40 persen dari jumlah pesawat yang ada. Yang lain 10 persen-15 persen,” terang Budi.

Selain itu, Budi Karya juga sampaikan  penyelidikan jatuhnya pesawat Lion Air JT610 rute Jakarta-Pangkalpinang beberapa waktu lalu masih terus dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)

Baca Juga :  Catering di Solo Kena Tipu Hampir Rp 1 Miliar, Makanan Sempat Diantar ke Masjid Sheikh Zayed untuk Sahur Bersama

Informasi yang diperloeh lanjut Budi Karya, dengan penemuan FDR (Flight Data Recorder) atau perekam data penerbangan, Kamis (01/11/2018) lalu, pihak KNKT bisa memberikan kesimpulan penyebab kecelakaan.

Namun data  FDR tidak begitu lengkap, maka usaha  untuk melakukan pencarian CVR (Cockpit Voice Recorder) atau perekam percakapan pilot tetap dilakukan. Bahkan dibentuk tim khusus untuk mencari keberadaan CVR tersebut untuk menguak misteri jatuhnya pesawat Lion.

“Tim khusus tersebut dibentuk untuk mencari CVR (Cockpit Voice Recorder),” pungkasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com