JAKARTA – Reuni akbar 212 memang memang sudah lewat, namun berbagi macam penilaian masih mengemuka terkait kegiatan tersebut. Salah satunya adalah pernyataan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menilai bahwa acara tersebut berpotensi melanggar hak-hak anak.
Namun demikian, politikus Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman buru-buru menyanggah penilaian itu. Ia menyatakan tidak ada pelanggaran pada reuni akbar yang berlangsung Minggu (2/12/2018) itu.
“Tidak ada pelanggaran. Aksi 212 justru memberi pelajaran kepada anak-anak. Melalui reuni, anak-anak justru diajari membangun rasa persatuan,” ujar Prabowo kepada Tempo lewat pesan pendek yang dikirim Senin (3/12/2018).
Sebelumnya, Komisioner KPAI menampung sejumlah laporan terkait dengan pelibatan anak-anak dalam perhelatan reuni akbar persaudaraan alumni 212. Laporan tersebut diterima melalui media sosial Facebook.
Komisioner KPAI, Jasra Putra, mengklaim banyak pihak mengadu soal kemungkinan anak tak memperoleh haknya mendapat waktu luang untuk beristirahat. Selain itu, ada dugaan narasi politik yang membuat anak terlibat dalam pencalonan salah satu presiden.
Terhadap hal itu pun, Prabowo menampiknya. Menurut dia, 212 bersih dari suara massa mengkampanyekan salah satu pasangan calon.
Bahkan, ia menganggap mengajak anak ikut Reuni 212 bukan masalah. Dalam kegiatan yang dipusatkan di Lapangan Monas itu anak-anak malah bisa bersenang-senang. Sebab, kata dia, reuni 212 bak sebuah wadah wisata religi.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com