JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Meski Sudah Bersumpah Bukan Agenda Politik, Namun Pidato Rizieq Shihab di Reuni Akbar 212 Beraroma Politik

   
tempo.co

JAKARTA – Meski sebelumnya panitia Reuni Akbar 212 sempat bersumpah acara tersebut bukan agenda politik, namun kenyataan di lapangan, pidato Rizieq Shihab nyata-nyata menyangkut politik dan ajakan memilih presiden tertentu.

Namun demikian, pihak panitia berkilah  bahwa pihaknya tidak melanggar janji bahwa acara yang digelar di Monas tersebut itu bukan untuk agenda politik.

Koordinator Panitia Reuni Akbar 212, Yusuf Martak menyatakan, jika dalam sambutannya, Rizieq Shihab selaku pimpinan Front Pembela Islam (FPI) berpidato menyangkut politik, hal itu di luar kontrol panitia.

“Kalau sambutan HRS dianggap ada kaitan politik, itu di luar kontrol dan tidak dalam bentuk kampanye. Mungkin luapan kekecewaan beliau terhadap kriminalisasi terhadap dirinya dari rezim sekarang,” ujar Yusuf Martak, Minggu (2/12/2018).

Pimpinan FPI, Rizieq Shihab dalam sambutannya menyerukan kepada para peserta Reuni 212 untuk memilih Presiden yang berasal dari Ijtima’ Ulama GNPF. Rizieq yang berbicara lewat sambungan telepon dari Mekkah memang tidak menyebut nama.

Baca Juga :  Masinton Sebut Tak Ada Urgensinya Megawati Temui Presiden Jokowi

“Saya mengajak semua yang ada di sini untuk berubah, dan perubahan yang paling dekat adalah 2019 ganti presiden,” kata Rizieq, Minggu (2/12/2018).

Ia pun kemudian meminta semua peserta Reuni 212 menirukan ucapannya. “Sekali lagi apa, 2019 ganti presiden.” “Semuanya, 2019 ganti presiden.”

Martak kembali berkilah, pernyataan yang dilontarkan oleh Rizieq tersebut wajar disampaikan di tahun politik.

“Semua orang juga saat ini rata-rata sering bicara ada kaitan dengan politik,” ujar dia.

Sebelumnya, panitia Reuni Akbar 212 menjanjikan acara tersebut tak mengandung unsur politik praktis.

Yusuf Martak bahkan sampai bersumpah untuk memenuhi janji itu, saat ditantang oleh Anggota Tim Kampanye Nasinal (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Razman Arif Nasution dalam sebuah acara diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/12/2018).

Baca Juga :  Soal Endorsement Jokowi Selaku PRESIDEN  ke Prabowo-Gibran, Hakim MK: Tak Langgar Hukum, Cuma Potensial Jadi Masalah Etika

“Demi Allah, Wallahi saya bersedia, tidak punya agenda politik sama sekali di dalam pengadaan acara ini,” ujar Martak.

Dengan adanya pidato Rizieq Shihab di acara Reuni Akbar 212, Yusuf berdalih bahwa dia hanya menjanjikan bahwa acara itu bukan untuk agenda politik, namun dia tidak pernah menjamin tak akan ada sedikitpun kata yang menyangkut politik dalam acara itu.

“Buka saja rekaman pernyataan saya. Demi Allah Reuni kami adakan tidak untuk agenda politik, bukan saya menjamin tidak bakal ada sedikit pun kata yang menyangkut politik. Lagipula, apa ada saya atau panitia inti bicara politik?” ujar Martak. Toh, ujar dia, Prabowo yang hadir di acara itu tidak berbicara politik.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com