JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Ribuan Lalat Serbu Desa Potorono Bantul, Warga Pun Heboh

   
ilustrasi/tribunnews

BANTUL – Yang bisa membikin heboh warga bukan hanya teroris atau kejadian lainnya. Lalat pun bisa membikin heboh warga Des Potorono, Kecamatan Banguntapan, Bantul.

Pasalnya, jumlah lalat yang menyerbu ke Desa Potorono tersebut jumlahnya mencapai ribuan ekor lebih. Warga pun menjadi resah.

Warga khawatir kehadiran lalat-lalat di pemukiman warga dapat membawa bakteri yang bisa menyebabkan penyakit.

Ketua RT 10 Padukuhan Salakan, Potorono, Banguntapan, Bantul, Giyadi mengatakan, dirinya mendapatkan banyak laporan dari warganya perihal serangan wabah lalat sejak sepekan terakhir ini.

Menurutnya, sebaran lalat bukan hanya terjadi di lingkungan rukun tetangganya saja.

Akan tetapi hampir merata di pemukimam warga yang ada di padukuhan Salakan, Desa Potorono.

“Lalat yang ada di rumah-rumah warga banyak sekali. Kami banyak menerima laporan dari masyarakat. Saya sendiri merasakan. Rumah saya menjadi banyak lalat,” katanya, Minggu (9/12/2018).

“Tahun ini [wabah lalat] luar biasa sekali,” ujar dia, mengeluhkan banyak lalat di area pemukimam.

Giyadi menjelaskan hingga saat ini belum ada penelitian penyebab pasti kenapa tiba-tiba pemukiman warga banyak dikerumuni lalat.

Namun ia menduga, wabah lalat menyebar karena adanya kandang ternak ayam yang keberadaanya tidak jauh dari pemukiman warga.

Baca Juga :  Lakukan Tindakan Asusila di Sekolah, 2 Guru Berstatus PPPK di Gunungkidul Dipecat

“Saya merasakan setiap [kandang ternak ayam] menjelang panen dan pasca panen. Lalat banyak sekali. Kemungkinan lalat timbul dari sana [kandang ayam],” kata Giyadi, menduga.

Sebagai Ketua Rukun Tetangga, Giyadi yang saat ini berusia 42 tahun itu mengaku tidak diam saja. Mengingat serangan lalat ini merupakan wabah yang kerap kali terjadi di Padukuhan Salakan.

Ia menduga sebab kedatangan lalat, karena ada kandang ternak Ayam yang jaraknya dekat dengan pemukiman warga. Kandang ayam itu, kata Giyadi, berdiri diatas tanah kas desa.

Ia bersama warga, beberapa kali sudah mengadukan kepada pemerintah desa Potorono, perihal kandang ayam dan wabah lalat yang menyerang pemukiman warga.

“Hingga saat ini, belum ada respon dan tanggapan dari pemerintah desa,” katanya.

Kata Giyadi, warga mengharapkan agar pemerintah desa bersama instansi pemerintah lain dapat melakukan upaya untuk membasmi wabah lalat tersebut. Karena warga khawatir jika tidak ada upaya pengusiran, lalat akan mendatangkan penyakit.

“Kami khawatir jika wabah lalat tidak segera diatasi, masyarakat bisa terserang penyakit,” katanya.

Dihubungi terpisah, Lurah Desa Potorono, Prawoto, mengatakan dirinya belum mendapatkan kabar perihal adanya sarangan wabah lalat di Padukuhan Salakan, Desa Potorono.

Lalat menurutnya hewan yang jenisnya hampir sama dengan nyamuk. Setiap hari Jumat secara berkala, Pemerintah Desa Potorono, kata Prawoto, sebenarnya sudah melakukan upaya antisipasi wabah semacam ini dengan penyemprotan jentik-jentik nyamuk ke sejumlah wilayah di desa Potorono.

Baca Juga :  Dalam Dua Setengah Bulan, 56 Warga Sleman Terjangkit DBD

“Kami rutin melakukan penyemprotan itu bersama Puskesmas. Mungkin karena musim hujan. Jadi lalat banyak,” ujar Prawoto, menduga penyebab datangnya lalat ke pemukiman.

Ketika disinggung keluhan warga, karena lalat diduga datang dari kandang ayam yang dekat pemukiman. Prawoto menjawab kandang ayam di padukuhan Salakan saat ini sedang tidak aktif, tidak produksi karena ayam sudah dipanen beberapa waktu lalu.

Jadi sementara kandang ayam dibiarkan libur terlebih dahulu.

“[Lalat] bisa jadi datang dari sana [kandang ayam]. Namun musim penghujan dimanapun tempat, ada banyak lalat,” sanggah dia.

Lebih lanjut, Prawoto berjanji akan segera menanggulanginya dengan upaya penyemprotan, supaya lalat-lalat bisa segera terusir dari pemukiman warga.

Ia juga mengaku akan segera survey dan cermati ke lapangan untuk melihat wabah lalat yang menyerang pemukiman warga di padukuhan Salakan.

“Kita cermati, dan akan kita survey. Jika potensi lalat datang dari kandang ayam. Akan segera disampaikan ke yang punya [kandang],” tutur dia.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com