JAKARTA – Beberapa waktu belakangan ini, calon presiden no urut 01, Joko Widodo (Jokowi) sering melontarkan kalimat dan pernyataan yang sifatnya menyerang oposisi, Prabowo.
Hal itu pun memantik beberapa spekulasi. Dari kubu Prabowo melihat, sikap Jokoei tersebut sebagai wujud kepanikan karena elektabilitasnya yang belum aman.
Namun tidak demikian daei kubu Jokowi.
Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi – Ma’ruf, Erick Thohir mengatakan bahwa kubunya telah memperhitungkan efek elektoral dari sikap calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi yang mulai menggunakan gaya ofensif belakangan ini.
“Beliau hanya menyampaikan data dan fakta. Semuanya dilakukan dengan hitung-hitungan yang cermat,” jelas Erick melalui keterangan tertulis, Rabu (6/2/2019).
Gaya itu, kata Erick, tak terlepas dari hasil survei pascadebat pertama lalu. Debat tidak mempengaruhi pemilih militan yang sudah ada. Data pemilih Jokowi dari empat bulan lalu hingga seusai debat pertama berada di sekitar 54 persen.
Begitupun pemilih Prabowo – Sandiaga di angka 31 persen. Sebanyak 82 persen pemilih menyatakan tidak akan mengubah lagi pilihannya.
Jika mengutip data Lingkaran Survei Indonesia, ujar Erick, masih ada 18 persen pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters).
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com