JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Kebijakan Riil Jokowi Tangani Corona Dipertanyakan

Syarif Hasan / tempo.co
ย ย ย 

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€“ Kebijakan riil Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap merebaknya virus corona dipertanyakan.

Hal itu dilonarkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan. Karena itu, dia menyarankan pemerintah harus lebih berkoordinasi dan mengambil langkah-langkah yang jelas dalam menghadapi pandemi virus corona.

“WHO juga sudah menyatakan ini pandemi global, jadi saya pikir harus ada tindakan yang lebih nyata lagi dari pemerintah,” kata Syarief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Syarief lantas membandingkan cara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menangani wabah.

Baca Juga :  Atasi Kekurangan Dokter Spesialis di Tanah Air, Kemenkes Buka 6 Prodi di RS Pendidikan

Pada 2006, SBY menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2006 tentang Komite Nasional Pengendalian Flu Burung (Avian Influenza) dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza.

Menurut Syarief, pembentukan komite nasional itu berhasil menangani wabah flu burung di Indonesia.

“Nah kalau sekarang ini kelihatannya belum ada tindakan nyata,” ujar dia.

Syarief mengatakan pemerintah harus berhati-hati karena wabah Corona ini berdampak terhadap perekonomian.

Dia sepakat bahwa pemerintah masih harus tetap menaruh perhatian ke persoalan ekonomi. Namun, Syarief berpesan agar pemerintah lebih intens dalam menghadapi wabah Corona.

Baca Juga :  Kronologi Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior

Dia mencontohkan, negara-negara di dunia juga menaruh perhatian besar terhadap penyebaran virus Corona. Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahkan melarang kunjungan dari Eropa.

“Negara kita luas, penduduknya luar biasa banyak. sehingga kalau ada yang masuk itu pasti lolos dari pantauan dan saya pikir ini perlu evaluasi,” ujar Syarief.

Saat ini, ada 34 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Tujuh orang di antaranya tertular virus Corona dari luar negeri (imported case). Adapun satu orang pasien yang bernomor 25 meninggal karena kompilasi penyakit.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com