JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Manuver Bobby Menantu Jokowi ke Beberapa Partai di Pilkada Medan Justru Sulitkan DPP PDIP

(kiri-kanan) Menantu Jokowi Bobby Nasution, putra bungsu dan sulung Jokowi Kaesang Pangarep, dan Gibran Rakabuming Raka menghadiri debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta (13/4/ 2019) / tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Manuver menantu Presiden Joko widodo (Jokowi), bobby Afif Nasution dalam Pilkada Kota Medan 2020, ternyata juatru menyulitkan DPP PDIP untuk mengambil keputusan.

Karena itulah, sampai sekarang Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP)  belum memutuskan siapa pasangan calon yang bakal diusung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Medan 2020.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Bambang ‘Pacul’ Wuryanto mengatakan, Medan memiliki kompleksitas tersendiri sehingga partai masih membahasnya.

“Tingkat keruwetannya lebih tinggi di Medan karena Bobby daftar di banyak partai,” kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/3/2020).

Bambang mengatakan, selain mendaftar ke PDIP, diketahui Bobby juga mendaftar ke Partai Golkar, Partai NasDem, dan Partai Gerindra.

 Bobby Nasution juga telah bersafari menemui elite partai-partai tersebut, termasuk bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Menurut Bambang, partai lain tentu memiliki pertimbangan siapa calon wakil yang akan diusung. Setiap kandidat wakil yang diajukan pun bisa jadi berbeda-beda.

Sedangkan PDIP, kata Bambang, akan memberikan rekomendasi kepada pasangan calon, bukan individu.

“Dia daftar di banyak partai toh, itu akan menyulitkan bagi kami,” ujar dia.

Bambang mengakui PDIP berkomunikasi juga dengan partai-partai lain. Dia menyebut komunikasi penting semacam itu dilakukan di tingkat pusat antara Megawati dan pimpinan partai lain dengan dijembatani Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Berbeda dengan Medan, PDIP sudah memutuskan calon yang bakal diusung di Pilkada Solo. Ipar Bobby, Gibran Rakabuming Raka, mendaftar untuk maju calon wali kota di Pilkada Solo.

Selain Gibran, ada pula pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa yang juga mendaftar ke partai banteng.

“Itulah yang membedakan, Gibran cepat putus. Ini tapi bukan clue bahwa yang mendapat rekomendasi Gibran lho,” kata dia.

“Solo lebih gampang putus karena praktis semua yang mendaftar itu di PDIP, baik Purnomo maupun Gibran.”

www.tempo.co

Baca Juga :  Sindir Pihak yang Tak Mau Diajak Kerja Sama, Prabowo: Kalau Mau Jadi Penonton di Pinggir Jalan, Jangan Ganggu
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com