JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Keluarga Pasien Positif Covid-19 Tangkil Curiga Tertular dari Rumah Sakit, Bupati Sragen: Namanya Saja Rumah Sakit, Dilogika Sendiri Lah!

Wartawan sedang bertugas mewawancarai narasumber. Foto ilustrasi. Foto: JSNews
   
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di depan pintu masuk Kantor Bupati, Kamis (23/4/2020). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan tidak bisa menjamin sebuah tempat bebas penularan virus covid-19. Termasuk di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen yang menjadi salah satu rumah sakit untuk merawat pasien terindikasi covid-19.

Hal itu disampaikan menyikapi kasus pasien positif covid-19 asal Desa Tangkil, Kecamatan Sragen yang hingga kini masih mengundang pertanyaan warga dan keluarga darimana tertularnya.

Pihak keluarga pun curiga keluarga kalau tertularnya dari rumah sakit. Terkait itu, bupati mengatakan saat ini tidak ada yang bisa menjamin sebuah lokasi tidak bisa menularkan virus covid-19.

“Apalagi rumah sakit. Rumah sakit, namanya saja rumah sakit, dilogika sendiri lah. Nggak ada yang bisa menjamin kalau tidak bisa menularkan virus. Di kantor ini pun (Pemkab) juga bisa terjadi penularan,” katanya kepada wartawan, Kamis (23/4/2020).

Ia kemudian mengatakan bahwa saat ini yang harus diwaspadai adalah orang tanpa gejala (OTG) yang bisa berpotensi menularkan atau terjangkit covid-19 tanpa menunjukkan dan terdeteksi gejalanya.

“Seperti petani utun di rumah saja, tahu-tahu positif,” katanya, Kamis (23/4/2020).

Kasus kakek berusia 72 tahun asal Desa Tangkil, Kecamatan Sragen yang dinyatakan positif covid-19 atau corona virus, hingga kini masih menyisakan misteri.

Baca Juga :  Harga Gas Melon di Sragen Naik 100% Jadi Rp 30.000 Selama Idul Fitri, Politikus Nasdem Bongkar Penyebabnya

Tak hanya warga dan tetangga, keluarga dari kakek utun berinisial M itu juga kaget dan tak percaya jika yang bersangkutan bisa divonis positif covid-19.

Pasalnya selain aktivitasnya lebih banyak di rumah dan di sawah, kakek itu juga diketahui tak pernah punya riwayat perjalanan jauh apalagi ke luar kota.

“Sampai sekarang, tetangga-tetangga lingkungan sekitar juga kaget semua. Kok bisa tertular itu dari mana. Wong nggak pernah pergi ke mana-mana. Bapake itu hanya petani biasa, petani utun,” papar Kades Tangkil, Suyono, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (24/2/2020).

Dari penuturan anak-anak Mbah M, selama ini yang bersangkutan juga tak pernah punya riwayat pergi ke luar kota.
Pun dengan kelima anaknya, juga tidak ada yang datang dari luar kota.

“Tadi saya ketemu sama anak-anaknya, saya suruh ngeling-eling apakah pernah ke mana atau ketemu dengan siapa, mereka bilang nggak ada. Mereka juga kaget dan ini yang sampai sekarang jadi pertanyaan,” tuturnya.

Dari pihak anak-anaknya, mereka curiga diduga kuat Mbah M justru tertular dari rumah sakit. Namun Kades menyergah bahwa itu hanya perkiraan dari anak-anak Mbah M lantaran mereka meyakini selama ini bapaknya tak pernah bepergian jauh.

Kemudian tidak ada kedatangan saudara atau orang dari luar kota dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Juga :  AKBP Jamal Alam Kapolres Sragen Adakan Doa Bersama Lintas Agama, Sampaikan Ucapan Terimakasih Kapolda Jateng Untuk Masyarakat, Pemilihan Kepala Daerah 2024

“Saya sampai minta, coba kalau mau tidur itu sambil dieling-eling dulu pernah kemana saja dan ketemu siapa saja. Mereka memastikan nggak pernah ada riwayat ketemu orang dari luar kota dan nggak pergi ke mana-mana,” tuturnya.

Dari keterangan warga sekitar, selama ini Mbah M juga diketahui tak banyak keluar rumah.

Kakek itu hanya menjalani rutinitasnya ke sawah tiap pagi, lalu ke masjid dan sesekali ke warung

“Di masjid saya tanya ada yang pernah pulang dari Gowa ngak, warga bilang nggak ada,” tuturnya.

Sedangkan riwayat sang kakek sebelum positif, mendadak mengeluh sesak dan vertigo. Sempat diperiksakan ke RS Rizky Amalia, kemudian dirujuk ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

Setelah di RSUD, kakek itu dirawat di ruang isolasi sebelum kemudian dinyatakan positif terpapar covid-19 dari hasil swab Selasa (21/4/2020).

Setelah positif, kemudian ada enam orang itu menjalani rapid test pada Rabu (22/4/2020) pagi di rumah mereka. Enam warga itu lima di antaranya adalah anggota keluarga dari kakek berinisial M itu.

Sedangkan satu orang lainnya adalah petugas medis di Puskesmas yang sempat memeriksa sebelum yang bersangkutan dirujuk ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com