JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Yogya Tak Terburu-buru Buka Sekolah Tatap Muka

ilustrasi / tribunnews
   

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah melakukan penjajakan untuk menerapkan sekolah tatap muka secara terbatas.

Demikian dikatakan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Dedi Budiono. Dia mengatakan, Pemkot Yogyakarta memang tidak tergesa-gesa menerapkan skema sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19 ini.

Pasalnya, sampai sejauh ini, wilayah kota pelajar itu tidak termasuk zona kuning yang diizinkan membuka kembali sekolahnya.

Ia tidak memungkiri, pembelajaran jarak jauh yang selama ini diterapkan memang belum terlalu efektif.

“Kita masih melakukan penjajakan, terutama untuk siswa yang tidak bisa melakukan pembelajaran jarak jauh. Untuk tingkat SMP, setiap kelas ada sekitar lima anak yang tidak bisa pembelajaran jarak jauh, jadi kita harus pakai guru kunjung,” katanya, Senin (10/8/2020) siang.

Menurutnya, untuk realisasi sekolah tatap muka terbatas, dibutuhkan fasilitas memadahi guna menunjang penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga :  Gagal Curi Motor di Rusunawa di Yogya, Remaja Asal Semarang Ini Diarak Massa ke Kantor Polisi

Selain itu, butuh rangkaian uji coba dan adaptasi, lantaran pihaknya tidak mau mengambil risiko di tengah meningkatnya angka kasus Covid-19.

“Semisal fasilitas di sekolah sudah memadahi, ya mungkin bisa diterapkan tatap muka di sekolah. Tapi, ini masih akan kita bahas lagi, karena kasus Covid-19 grafiknya naik terus, jadi harus dikaji lebih jauh,” tambahnya.

“Kita kan sudah ada pemasangan 1.000 lebih wastafel di sekolah, sudah dibahas anggarannya, 2021 itu terealisasi. Surat edaran kepala dinas juga sudah ada soal pemakaian dana Bosda untuk mendukung pencegahan Covid-19 di sarana pendidikan,” tambah Dedi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori pun mengungkapkan, pihaknya tidak akan tergesa-gesa memutuskan polemik ini.

Sebab, bagaimanapun juga, keselamatan siswa, maupun tenaga pengajar di sekolah, menjadi prioritas utama di tengah situasi pandemi.

Baca Juga :  2 Motor Kejar-kejaran Tengah Malam Hingga Terjadi Kecelakaan di Sleman, Diduga Aksi Klitih

“Kita tetap mengutamakan keselamatan warga sekolah dan masyarakat, karena risikonya terlalu tinggi. Jadi, sekarang kita belum memutuskan. Yang jelas, sampai sejauh ini, kondisinya masih belajar di rumah,” ujarnya.

Walau begitu, Budi mengakui, Dinas Pendidikan telah mulai menggodok skema pembelajaran tatap muka, sehingga jika sewaktu-waktu dimulai, pihaknya tidak kelabakan.

Ia pun menegaskan, seandainya nanti bergulir, kapasitas kelas dipastikan kurang dari 50 persen rombongan belajar.

“Tetap kita siapkan untuk penerapan protokol kesehatan. Kalaupun nanti masuk lagi, saya kira tidak mungkin sampai 50 persen, pasti di bawah itu,” ungkap Kadisdik.

“Akan tetapi, kita tidak berani mematok target, karena ini tergantung situasi pandemi. Selain itu, izin dari orang tua juga sangat penting, karena risiko siapa yang tanggung, kalau terjadi hal yang tak diinginkan,” ujarnya.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com