JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Kesehatan

Hasil Penelitian di Inggris Klaim Temukan Titik Kelemahan Virus SARS-CoV-2 Penyebab Covid-19

Ilustrasi virus corona. Foto: Pixabay.com
   

INGGRIS, JOGLOSEMARNEWS.COM Para peneliti di dunia saat ini tengah berusaha menemukan obat maupun vaksin untuk Covid-19. Penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 itu kini tengah menjadi pandemi dan mengancam kehidupan manusia.

Namun sebuah penelitian yang dilakukan di Fakultas Biokimia Bristol, University of Bristol, Inggris, mengklaim telah berhasil menemukan kelemahan dari virus SARS-CoV-2, yang berupa ‘kantong obat’. Temuan itu diyakini nantinya dapat dijadikan senjata atau obat antivirus untuk menghentikan virus tersebut menginfeksi tubuh manusia.

Ketua penelitian, Profesor Christiane Schaffitzel, mengatakan, virus SARS-CoV-2 dihiasi oleh banyak salinan glikoprotein, yang dikenal sebagai Spike, yang memainkan peran penting dalam kemampuan menginfektsi virus tersebut.

Spike mengikat permukaan sel manusia, yang memungkinkan virus corona menembus sel dan mulai bereplikasi atau menggandakan diri. Ketika itu terjadi, kerusakan yang lebih besar pada tubuh inangnya tak dapat dihindari.

Dikutip dari situs resmi University of Bristol, bristol.ac.uk, pada Kamis (24/9/2020), peneliti menggunakan teknik electron cryo-microscopy (cryo-EM) guna menganalisis Spike dari SARS-CoV-2 pada resolusi yang mendekati atom.

Dengan berbagai metode, peneliti dapat melihat lebih jelas ke dalam Spike untuk mengidentifikasi komposisi molekulernya.

Christiane dan tim akhirnya menemukan bahwa virus corona menggunakan molekul kecil yang disebut asam linoleat atau linoleat acid (LA) untuk mengikat dirinya sendiri dan menyebar.

LA adalah asam lemak bebas yang sangat diperlukan untuk banyak fungsi seluler. Tubuh manusia memang tak dapat menghasilkan LA, tapi tubuh menyerap molekul kecil melalui makan.

“Menariknya, LA memainkan peran penting dalam peradangan dan modulasi kekebalan, yang keduanya merupakan elemen kunci dari perkembangan penyakit Covid-19,” katanya.

“LA juga dibutuhkan untuk menjaga membran sel di paru-paru agar kita bisa bernapas dengan baik,” lanjutnya.

Di sisi lain, peneliti justru bingung dengan hasil temuan tersebut. Sebab, virus yang menyebabkan kekacauan di muka bumi saat ini, justru berpegang pada molekul LA yang digunakannya untuk menghancurkan pertahanan tubuh manusia.

“Penemuan kami memberikan hubungan langsung antara LA, manifestasi patologis Covid-19, dan virus itu sendiri. Pertanyaannya sekarang, bagaimana mengubah pengetahuan baru ini melawan virus itu sendiri dan mengalahkan pandemi,” ujarnya.

Para peneliti yang bekerja dalam proyek penelitian itu kini berharap temuan mereka dapat semakin memudahkan para peneliti lainnya mengembangkan obat antivirus untuk melawan Covid-19.

Sebab, kantong yang sama pernah mereka temukan di dalam rhinovirus, virus yang menyebabkan flu biasa. Dan, saat ini peneliti telah berhasil menghentikan penularan virus tersebut. Liputan 6

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com