JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Ada Warganya Mantan Guru SD Meninggal Positif Covid-19, Kades Jatisobo Sesalkan Tak Ada Pemberitahuan ke Desa

Kades Jatisobo, Darmanto. Foto/Beni
   
Kades Jatisobo, Darmanto. Foto/Beni

SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM -Kades Jatisobo, Polokarto, Sukoharjo, Darmanto (52) menyesalkan ketiadaan informasi masuk ke Pemdes perihal ada warganya yang meninggal dunia positif terpapar covid 19.

Padahal sesuai aturan mekanismenya jika ada warga terduga covid, apalagi hasilnya tes positif, rumah sakit melalui Dinas Kesehatan Kabupaten hingga Puskesmas Kecamatan dan Pemdes diberitahu guna melakukan antisipasi penyebaran.

“Saya juga heran mengapa Pemdes Jatisobo tidak mendapat surat tembusan dari instansi terkait. Padahal biasanya selagi ada warga yang suspek covid pun pemdes diberi pemberitahuan,” paparnya, Kamis (12/11/2020).

Kades mengaku sudah mencoba menanyakan pada Bidan Desa Jatisobo dan seluruh perangkat desanya apakah ada surat pemberitahuan perihal almarhum Mulyadi yang meninggal diduga covid 19.

Baca Juga :  Sukseskan Program 1 Juta Rumah Pemprov Jateng, Blesscon Bangun Rumah Warga di Sukoharjo

“Semua mengatakan tidak ada tembusan pemberitahuan,” katanya.

Bahkan, Kades mengetahui warganya meninggal karena diduga covid justru dari kadus melalui telelpon.

Namun kadus itu pun tidak mengetahui apakah almarhum meninggal karena covid atau bukan.

Sementara proses pemakaman almarhum pada Kamis (12/11/2020) dijaga ketat oleh Babinsa dan Babinkamtibmas warga dilarang mendekat ke makam.

Warga yang melayat hanya melihat dari kejauhan secara sembunyi-sembunyi.Pada pemakaman tersebut jenazah tidak boleh dibawa ke rumah duka, melainkan dibawa langsung oleh 8 petugas berbaju APD dari RS Solo langsung menuju ke makam.

“Jenazah datang itu sudah berada di dalam peti lalu diturunkan dari ambulans menuju ke liang lahat dan langsung dikebumikan,” ujar Kades Darmanto.

Baca Juga :  Sukseskan Program 1 Juta Rumah Pemprov Jateng, Blesscon Bangun Rumah Warga di Sukoharjo

Menurut Kades, proses pemakaman berlangsung singkat. Setelah dikebumikan, sebanyak 8 petugas itu langsung pulang. Adapun pihak keluarga pun juga dilarang mendekat di dalam makam.

Diketahui almarhum MUL (63) mantan guru SD Papahan Karanganyar sebelumnya diketahui mengidap penyakit diabetes. Dua minggu sebelum mininggal penyakitnya kambuh dan dirawat di RS Kustati Solo.

Saat di RS Kustati juga sudah dilakukan swab sebanyak tiga kali. Pada tes swab pertama hasilnya negatip, lalu hasil tes swab kedua hasilnya positif sedangkan hasil tes swab yang ketiga akan diumumkan Senin mendatang.

Namun Mulyadi keburu meninggal dunia pada Kamis (12/11/2020) sebelum hasil tes swab diketahui. Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com