JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Kerumunan di Rumah Rizieq, Jusuf Kalla: Salahnya Karena Terjadi Saat Pandemi

Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2019) / tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lama tidak muncul ke permukaan, akhirnya mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) akhirnya bersuara, bersamaan dengan kepulangan Pemimpin FPI Rizieq Shihab yang sempat menjadi polemik.

JK mengatakan, kembalinya Rizieq yang disambut ingar-bingar ribuan pendukungnya patut mendapat perhatian.

Ia mengatakan Rizieq telah mengisi kekosongan pemimpin Islam akibat absennya figur yang menyuarakan amar ma’ruf nahi munkar.

“Di situ Habib Rizieq masuk dengan jumlah pengikut yang luar biasa besar,” kata JK dalam Majalah Tempo edisi 23-29 November 2020.

JK menjelaskan, partai-partai Islam yang wasathiyah, moderat, diharapkan mengusung amar ma’ruf nahi munkar.

Baca Juga :  Banjir dan Tanah Longsor di Bandung Barat, 9 Orang Hilang dan 300-an Warga Ngungsi

Tetapi semuanya pragmatis saja. NU dan Muhammadiyah, kata JK, tentu sibuk dengan dakwah dan upaya sosial. Sehingga, upaya mengisi kepemimpinan pun berkurang dan di situlah sosok Rizieq hadir.

“Kita jangan hanya asyik berdakwah, tapi juga menyuarakan amar ma’ruf nahi munkar. Ini karena kita asyik berpolitik, akhirnya ada kekosongan yang diisi oleh Habib Rizieq,” ujarnya.

Menurut JK, tidak ada yang salah dalam kondisi tersebut. Namun, ia berharap organisasi-organisasi Islam perlu tetap bergerak dalam bidang amar ma’ruf nahi munkar.

Baca Juga :  1 Jam Rosan Roeslani Bertemu Pratikno, Membahas Susunan Kabinet untuk Pemerintahan Prabowo?

Selain itu mengkonsolidasi organisasi-organisasi lain supaya memiliki figur alternatif.

Kepulangan Rizieq yang disambut ribuan pendukungnya, JK menilai tidak perlu dikhawatirkan selama bergerak dalam damai. Hanya, kata JK, salahnya karena itu terjadi saat pandemi dan melanggar aturan.

Ia lantas membandingkan dengan aksi 411 dan 212 (Aksi Bela Islam II dan III) yang sama-sama diikuti massa.

“Itu kan massa yang sama. Jauh lebih besar massa aksi 212 dibanding kemarin. Tapi, masalahnya, yang dilanggar adalah protokol kesehatan dan UU Kekarantinaan Kesehatan,” katanya.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com