JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Magelang

Tinjau Lokasi Banjir di Kebumen, Ganjar Siap Bantu Pemenuhan Bantuan

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meninjau lokasi banjir dan tanggul jebol di Kabupaten Kebumen, Selasa (3/11/2020). Humas Pemprov
   

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meninjau lokasi banjir dan tanggul jebol di Kabupaten Kebumen, Selasa (3/11/2020). Ganjar menyampaikan pihaknya siap membantu BPBD Kebumen terkait pemenuhan bantuan.

Hal itu disampaikan saat meninjau lokasi tanggul jebol di Desa Madurejo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Ganjar juga mengingatkan untuk semua warga terus siaga terhadap La Nina.

“Ini masih awal La Nina, tapi kondisinya sudah seperti ini. Untuk itu, saya minta semua warga semua siaga, termasuk BPBD, SAR, PMI saya minta semuanya siaga. Termasuk TNI/Polri untuk membantu,” ungkapnya.

Secara keseluruhan, Ganjar melihat penanganan banjir di Kebumen sudah sangat baik. Banjir yang menggenangi area pemukiman sudah surut dan ribuan pengungsi juga sudah pulang ke rumah masing-masing. Sementara, tanggul yang jebol di desa Madurejo sepanjang 50 meter dan lebar 6 meter juga sudah ditangani oleh BBWS.

“Sekarang sudah ditangani, tanggul yang jebol juga sudah diperbaiki oleh BBWS dan saya minta dipercepat karena saat ini masih musim penghujan,” ucapnya.

Berdasarkan laporan dari Kepala Desa Madurejo, Ajar Dwiyono dan Kepala Desa Sidobunder, Sarno, jebolnya tanggul yang mengakibatkan banjir dan ribuan warga mengungsi itu dikarenakan warga yang nekat melubangi tanggul untuk keperluan pengairan sawah.

Baca Juga :  Gugatan Ganjar-Mahfud di MK, Anggap Suara Prabowo-Gibran 0 di Semua Daerah, Gibran: Mungkin Pak Ganjar Ngelawak

“Untuk itu kami minta bantuan pompa air pak, yang bisa menyedot air dari sungai ke sawah. Itu jebol karena warga melubangi tanggul,” kata Ajar Dwiyono pada Ganjar.

Ganjar pun terkejut dengan laporan itu. Ia meminta kades dan aparat setempat dapat mengedukasi warga untuk menjaga tanggul agar tidak terjadi bencana.

“Tadi ada temuan yang disampaikan pak Lurah. Kenapa tanggulnya jebol, karena di bawahnya dibolongi (dilubangi). Kenapa dilubangi, karena butuh air untuk pertanian. Maka saya minta ini tidak boleh terjadi lagi. Ayo warga semuanya tolong dijaga tanggulnya,” kata Ganjar.

Terkait hal itu, Ganjar meminta ada solusi lain. Kades sudah mengusulkan agar pemerintah memberikan bantuan pompa air berkapasitas besar, dan menurutnya itu solusi bagus.

“Pak Lurah mengusulkan pompa, maka pak Bupati Kebumen tolong dibantu. Kalau tidak bisa, nanti kami juga ikut bantu, Kementerian Pertanian, CSR pasti bisa bantu. Tapi ini tolong menjadi perhatian, karena kalau itu dijaga, maka semuanya bisa aman,” tegasnya.

Baca Juga :  Sejarah Lahirnya Persaudaraan Setia Hati Terate & Kisah Inspiratif Ki Hadjar Oetomo

Disamping itu, Ganjar tetap mengingatkan agar tempat pengungsian selalu mematuhi protokol kesehatan mengingat kondisi masih Pandemi COVID-19 dan tetap siaga untuk mengantisipasi bencana susulan selama proses berbaikan tanggul.

“Saya minta tempat-tempat pengungsian seperti ini ditata dan dikasih jarak. Kalau di gedung sekolah seperti ini, bisa menggunakan meja atau kursi siswa untuk penyekat, sehingga mereka punya jarak, nyaman, sirkulasi bagus dan aman karena masih pandemi. Saya minta BPBD Kebumen melakukan skenario ini,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala BPBD Kebumen, Teguh Kristiyanto mengatakan, sampai saat ini sudah ada 22 titik tanggul jebol di Kebumen. Selain itu, juga terdapat 230 titik longsor di sejumlah daerah.

“Kalau yang di sini, ada empat desa yang terdampak banjir, tapi yang parah ya di Madurejo dan Sidobunder. Yang mengungsi sekitar 2000 an, tapi saat ini sudah pulang semuanya. Tanggul juga ini kami kebut, agar segera selesai sehingga masyarakat aman,” katanya. Satria Utama

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com