JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Dipelopori Anggota DPRD Wonogiri, Warga 5 Desa di Kecamatan Karangtengah Budidayakan Tanaman Porang, Prospek Cerah dan Bisa Jadi Pengganti Beras

Mas Supri di antara tanaman Porang miliknya. Foto : Dok. Pribadi
   
Mas Supri di antara tanaman Porang miliknya. Foto : Dok. Pribadi

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga lima desa di Kecamatan Karangtengah Wonogiri saat ini membudidayakan tanaman porang. Bisnis porang berprospek cerah dan menjanjikan keuntungan tinggi.

Budidaya porang di Karangtengah dipelopori anggota DPRD Wonogiri, Supriyanto. Menurut dia harga bibit tanaman porang di Wonogiri kini melambung tinggi. Bahkan dikabarkan tembus ratusan ribu perkilonya.

Porang adalah tanaman umbi-umbian dari spesies amorphophallus muelleri yang kini jadi trend kalangan petani.Selain itu,porang juga disebut-sebut sebagai alternatif pengganti beras dimasa depan.

“Untuk bibitnya atau disebut katak perkilonya sekarang sekitar Rp 300 ribu,” kata Supriyanto, warga Desa Ngambarsari Kecamatan Karangtengah Supriyanto saat dikonfirmasi awak media di Wonogiri, Senin (21/12/2020).

Anggota dewan yang akrab disapa Mas Supri ini membeberkan, sejak 2016 silam atau sudah empat tahun berjalan dirinya ikut terjun di bisnis tersebut. Untuk Kecamatan Karangtengah, tren porang sudah dikenal kalangan petani tujuh tahun silam.

“Ada lima desa di Karangtengah ini yang petaninya sudah ikut budidaya porang,” ujar dia. Lima desa itu adalah Karangtengah, Temboro, Jeblogan, Purwoharjo, dan Ngambarsari.

Baca Juga :  Anak TK Pengin Jadi Anggota Dewan, Diundang PIIAD Wonogiri Sekalian Kartinian, PAP? Ini Loh

Dia menceritakan, selama menggeluti usaha ini sempat panen raya satu kali namun hasilnya belum memuaskan. Setelah banyak belajar dan mencari referensi tentang porang melalui sumber di internet akhirnya saat ini dirinya lebih percaya diri menekuni bisnis budidaya porang.

“Untuk harga umbinya,kalau musim-musim ini dipabrik dipatok harga Rp 10 ribu perkilonya. Soalnya, kadar airnya masih banyak, beda lagi harganya ketika musim panen setelah bulan Juni mendatang,” kata dia.

Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Wonogiri ini juga mengaku lahannya seluas 1,5 hektar, ditanami bibit porang sebanyak 3600 batang. Pada Juni 2021 mendatang diprediksi dirinya bakal panen raya.

“Setiap satu batang mampu menghasilkan umbi dengan berat sekitar tiga kilogram. Sebenarnya bisa mencapai belasan kilo tapi kan waktu tanamnya lebih dari dua musim,” beber Mas Supri.

Baca Juga :  Mengenal Pemanfaatan Program Indonesia Pintar di Ujung Barat Laut Wonogiri

Tanaman porang kata dia pangsa pasarnya ekspor ke Taiwan, Korea dan Jepang. Di sana tutur Mas Supri, porang akan diproses menjadi bahan baku pengganti beras sirataki dan mie sirataki. Sementara, pabrik yang ada saat ini di Indonesia baru mampu mengolah menjadi tepung atau berbentuk chip.

“Dari petani jualnya masih kondisi basah. Langsung dikirim ke pabriknya di Ponorogo,Jatim,” jelas dia.

Supriyanto mengatakan, untuk lima tahun kedepan penjualan bibit porang masih sangat potensial. Sebab, kemungkinan petani porang belum begitu banyak. Namun, setelah lima tahun selanjutnya harga bibit porang pasti akan stabil.

Porang sangat prospek. Sebab,porang bakal menjadi makanan alternatif pengganti beras,” tutur dia.

Anggota legislator yang juga wakil ketua komisi IV DPRD Wonogiri ini menambahkan, selain diyakini menjadi pengganti beras, porang di masa depan juga bakal merubah tren atau gaya hidup. Umbi porang ini bagus untuk kesehatan lantaran kadar glukosanya sangat rendah. Aria

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com