JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Kasus Covid-nya Meroket, Gubernur Ganjar Minta Beberapa Daerah Dipelototi. Ada Kudus, Karanganyar, Sragen dan Wonogiri, Kepala Daerahnya Diminta Lebih Tegas!

Grafik penambahan kasus covid-19 se-Jateng dan zona merah. Foto/Istimewa
   

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus melonjak cukup tajam dalam beberapa pekan terakhir. Daerah yang awalnya masuk zona orange itu kini berubah menjadi zona merah.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan terus memantau penanganan kasus Covid-19 di Kudus. Dia sudah berkoordinasi langsung dengan Bupati Kudus terkait hal ini.

“Sejak Senin lalu kami rapatkan dan saya sudah kontak Bupati Kudus. Saya minta report-nya harian. Ini sedang kami pantau terus,” katanya ditemui di rumah dinasnya, Jumat (28/5/2021).

Penambahan tempat tidur di rumah sakit maupun isolasi telah dilakukan di Kudus. Tempat isolasi terpusat juga sudah ditambah.

“Nanti di-backup dari Kota Semarang. Pak Hendi (Wali Kota Semarang) sudah siap, sehingga nanti kalau layanan publik di Kudus terkait penanganan Covid-19 tidak tertampung, maka akan kita tarik ke sini (Kota Semarang),” jelasnya.

Baca Juga :  Mulai 2024 Anggota DPRD Tak Boleh Ikut Studi Banding Lagi

Peralatan untuk penanganan peningkatan kasus itu lanjut Ganjar juga sudah disiapkan. Termasuk penambahan sumberdaya manusia (SDM) di bidang kesehatan.

“Mudah-mudahan bisa memenuhi. Kami juga komunikasi intens dengan Mendagri, Menkes, terkait hal ini. Kami pelototin terus,” katanya.

Sebenarnya, lanjut Ganjar, peningkatan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di Kudus. Ada sejumlah daerah lain di Jateng yang menunjukkan adanya peningkatan.

Setidaknya ada delapan daerah yang terus dipantau selain Kudus. Diantaranya Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Banyumas, Cilacap, Klaten dan Jepara.

“Untuk Cilacap ada varian baru, dan permintaan dari Banyumas agar Pemprov terlibat karena keduanya bergandengan. Harapannya ada kesepakatan antara keduanya, bagaimana pergerakan orang di sana diatur. Itu penting,” tegasnya.

Ganjar mengucapkan terima kasih karena Kapolda, Pangdam, Kapolres, Dandim, Babinsa/Babhinkamtibmas yang memutuskan untuk menutup, dan melakukan pengetatan di beberapa daerah yang mengalami peningkatan. Menurutnya, langkah itu adalah langkah tepat dilakukan untuk menurunkan penularan.

Baca Juga :  Gugatan Ganjar-Mahfud di MK, Anggap Suara Prabowo-Gibran 0 di Semua Daerah, Gibran: Mungkin Pak Ganjar Ngelawak

“Saya terimakasih Kapolda, Pangdam, Kapolres, Dandim, Babinsa/ Babhinkamtibmas. Ditutup. Maka saya minta ditutup. Artinya kita butuh dukungan masyarakat hari ini. Jangan sampai kasus yang terjadi di Kudus terjadi di tempat lain,” tegasnya.
Ganjar juga meminta seluruh kepala daerah di Jawa Tengah untuk siaga. Sebab prediksinya benar, setelah ada ramai-ramai beberapa waktu lalu, hari ini terjadi peningkatan yang tinggi.

“Maka ini warning untuk semuanya. Saya minta semua kepala daerah hati-hati. Semua kerumunan yang sifatnya keramaian tolong dibatasi dan diperketat. Kasih peringatan dan edukasi dengan baik. Kalau tetap nekat, tutup. Kapolda Jateng dan Pangdam IV/Diponegoro sudah membantu. Mereka sudah mengambil tindakan tegas dan masyarakat harus mendukung. Maka kita harus mengambil tindakan tegas itu,” pungkasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com