Beranda Daerah Sragen Mengejutkan, Polisi Ungkap Ada 350 Liter BBM Pertalite dan 100 Liter Solar...

Mengejutkan, Polisi Ungkap Ada 350 Liter BBM Pertalite dan 100 Liter Solar di Gudang Minyak Chelsea yang Terbakar Hebat di Ketro Sragen. Kerugian Ditaksir Capai Ratusan Juta

Tim pemadam dan relawan serta aparat saat melakukan pemadaman kebakaran hebat di Ketro, Tanon, Sabtu (8/5/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Fakta mengejutkan terungkap dari musibah kebakaran hebat yang melanda rumah, toko kelontong dan gudang minyak Chelsea di Dukuh Pilangsari RT 31, Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Sabtu (8/5/2021).

Dari hasil olah TKP dan keterangan pemilik rumah, ternyata ada ratusan liter BBM jenis Pertalite dan Solar di gudang milik Siswanto, yang ludes terbakar itu.

“Benar, pengakuan dari istri pemilik toko bahwa di dalam gudang ada BBM jenis solar sebanyak 100 liter dan 350 liter BBM jenis Pertalite. Semua terbakar,” papar Kapolsek Tanon, AKP Primadhana Bayu Kuncoro, ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (8/5/2021).

Selain ratusan liter BBM, kebakaran juga menghanguskan rumah tempat tinggal korban. Kemudian bangunan toko dan sembako senilai Rp 50 juta.

Satu unit sepeda motor Suzuki Thunder juga hangus dilalap api. Berdasarkan taksiran sementara, kerugian diperkirakan mencapai lebih dari Rp 100 juta.

Data yang dihimpun di lapangan, sebelum api berkobar hebat, sempat terdengar beberapa kali letupan dan ledakan.

Diduga kuat, ledakan berasal dari drum-drum berisi minyak yang ada di rumah milik Siswanto, juragan yang menjadi korban kebakaran.

Sedikitnya tiga rumah dan bangunan toko serta gudang usaha milik Siswanto itu ludes dilalap kobaran api.

Menurut keterangan saksi mata, kebakaran memang sempat diwarnai beberapa kali suara ledakan.

Baca Juga :  Marsella, Siswi SMA N 1 Sragen, Terpilih Menjadi Duta Hijau Provinsi Jawa Tengah

“Suaranya keras sekali. Sepertinya dari arah gudang minyak. Tadi beberapa kali ada suara meledak lalu api membumbung tinggi,” papar Yanto (27) salah saksi mata di lokasi kejadian.

Mendengar suara ledakan dan api makin berkobar, warga yang berada di sekitar lokasi, langsung berhamburan. Mereka khawatir api merembet karena kobaran semakin membesar.

Banyaknya warga dan pengendara yang berhenti karena penasaran melihat, sempat memicu kemacetan. Jalan di dekat lokasi serta jalan raya Gabugan sempat diwarnai kemacetan.

Api baru berangsur mereda setelah tiga jam berkobar melahap bangunan rumah, toko serta gudang milik korban.

Tidak hanya, empat orang terluka dalam musibah tersebut. Kebakaran terjadi itu pukul 13:24 WIB.

“Benar ada empat korban yang mengalami luka bakar. Saat ini sedang menjalani penanganan intensif di RsUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen,” urai Kapolsek.

AKP Bayu menguraikan empat korban itu masing-masing bernama Suwardi (65) dan Samiyem (60) tahun yang merupakan orangtua pemilik rumah.

Kemudian dua anak pemilik rumah, Elricho Pian Helyanto (6) dan Della Rosita Putri (10).

“Kondisinya mengalami luka bakar,” urai Kapolsek.

Informasi yang dihimpun, kebakaran berawal dari rumah bagian belakang (dapur) milik Siswanto. Belum diketahui secara pasti sumber api namun titik terbakar di dapur dan gudang minyak.

Baca Juga :  Program Bina Desa PDB 2024 di Desa Purworejo Tingkatkan Kualitas Peternakan Kambing Perah

Kepala Desa Ketro, Triyanto mengatakan akibat kebakaran ini ada 4 orang keluarga pemilik rumah terluka.

Mereka adalah kakek nenek dan anak pemilik rumah yang belum sempat menyelamatkan diri saat api berkobar.

“Benar, ada yang terluka. Informasinya tadi kakeknya dan anak pemilik rumah terluka. Tapi sudah mendapatkan penanganan,” paparnya ditemui di lokasi kejadian.

Kapolsek AKP Primadhana Bayu Kuncoro menambahkan api pertama kali muncul dari rumah bagian belakang salah satu korban.

Pihaknya belum bisa memberikan keterangan secara rinci mengingat masih dilakukan evakuasi pemadaman.

“Ada tiga rumah yang ikut terbakar pada kejadian ini. Untuk penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan karena petugas saat ini masih melakukan pemadaman,” tuturnya. Wardoyo