JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Dinkes Boyolali Tingkatkan Pemantauan Tiga Klaster Terkait dengan Kudus

   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Boyolali meningkatkan pemantauan terkait munculnya Covid-19 varian India. Ini terkait dengan munculnya tiga klaster yang langsung berhubungan dengan Kudus.

Kepala DKK Boyolali Ratri S Survivalina mengatakan, ada tiga klaster yang muncul dari kontak dengan Kudus. Yakni klaster Tegalrejo, Bendungan Simo dengan terkonfirmasi positif sebanyak 18 kasus.

Kemudian klaster layatan Perum Bumi Singkil Permai (BSP) II Rt 1 Rw 11, Desa Karanggeneng, Boyolali Kota sebanyak 15 kasus dan klaster pondok pensantren (Ponpes) Mliwis, Kecamatan Cepogo dengan 35 kasus.

Dijelaskan, kasus di Kecamatan Simo dan Karanggeneng karena pelaku perjalanan ke wilayah Kudus. Sedangkan kasus Ponpes di Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo karena menerima kunjungan dari keluarga asal Kudus. 

“Kasus Karanggeneng bermula saat W dan keluarga takziyah ke kerabatanya di Kudus pada 6 Juni lalu. Lalu dilakukan swab antigen mandiri pada 6 Juni dan hasilnya positif,” katanya, Rabu (16/6/2021).

Baca Juga :  Pemkab Boyolali Segera Rehab Ruas Jalan di Lereng Merapi yang Rusak Parah

Selanjutnya, Puskesmas Boyolali 2 melakukan pelacakan kontak erat dan swab PCR pada 5 keluarga W. Hasilnya 4 diantaranya positif Covid-19. Swab PCR pun dilakukan pada 65 warga Perum BSP 2 Karanggeneng.

“Ada satu orang yang dirujuk ke rumah sakit guna menjalani perawatan.”

Ditambahkan, karantina bagi warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman) dimaksimalkan pada tingkat RT, RW dan desa. Karantina dilakukan di rumah masing-masing berbasis jogo tonggo maupun karantina terpusat ditingkat desa.
Jika desa kewalahan, maka Pemkab Boyolali juga menyiapkan sudah karantina terpusat di Rusunawa. Kapasitas bed Rusunawa Mojosongo sebanyak 75 bed dan belum terisi.

“Kami tetap optimalkan peran jogo tonggo. Jika 4 ribuan Rt semua menguatkan dan tertib melaksanakan prokes, maka angka paparan bisa ditekan.”

Baca Juga :  Sebanyak 875 JCH Boyolali Ikuti Manasik, Siap Diberangkatkan ke Tanah Suci

Terkait kasus Covid-19 di Boyolali, dia mengungkapkan bahwa jumlah kasus terkonfirmasi positif per 15 Juni di Boyolali sebanyak 8.682 orang. Dimana sebanyak 7.704 sudah selesai isolasi.

“Kemudian kasus aktif tercatat sebanyak 615 kasus, sebanyak 142 orang dirawat, menjalani isoman 473 orang. Dengan demikian Boyolali masuk zona risiko sedang dengan skor IKM 2,7.”

Terkait varian baru Covid-19, diakui perlu dilakukan penelitian whole genome sequencing (WFS) dengan merujuk ke Yogya atau  Jakarta. Namun, karena keterbatasan, dianalisis dari sumber penularan di Kudus dan cara penularan yang sangat cepat.

“Meski tidak seganas varian Covid-19 biasanya, namun, penularannya lebih cepat,”  pungkasnya. Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com