JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Klaten

Desa Ngerangan di Bayat, Klaten, Cikal Bakal Hidangan Khas Angkringan

istimewa
   

KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Keberadaan angkringan dengan ciri khas gerobak dorong yang penuh dengan aneka makanan dan tiga buah cerek plus anglo untuk memanaskan air, rupanya sudah merebak dan merambah berbagai kota.

Hampir di setiap ruas jalan dan pojok-pojok kota, angkringan semacam ini biasanya berada. Para pembeli biasanya duduk di kursi panjang depan angkringan, dalam lindungan tenda terpal di atasnya.

Jika kebetulan jumlah pembeli banyak, sang penjual menggelar selembar tikar di atas trotoar. Ada pula angkringan yang lebih permanen, namun tetap menyertakan gerobak makanan sebagai ciri utamanya.

Jika suatu ketika dalam sebuah obrolan kita menanyakan asal usul sang penjual, sebagian besar dari mereka menyebut nama Bayat, Klaten.

Angkringan memang tak bisa dilepaskan dari nama Kecamatan Bayat, Klaten, khususnya di Desa Ngerangan. Ngerangan merupakan desa wisata sejarah sebagai cikal bakal angkringan.

Desa Ngerangan selama ini menjadi salah satu bukti sejarah yang saat ini masih ada. Bukti sejarah akan menjamurnya hidangan khas angkringan yang banyak ditemui di berbagai wilayah dan kota.

Baca Juga :  Warga Juwiring Klaten Ini Hilang Terbawa Arus Sungai Bengawan Solo, Masih Sempat Melambaikan Tangan pada Kakaknya Sebelum Lenyap

Nilai historis dari angkringan tersebut, rupanya ditangkap sebagai sebuah potensi oleh Pemerintah Desa  setempat untuk dikembangkan lebih lanjut demi kemajuan masyarakat.

“Pada tahun 2019 kami memulai bersama-sama memajukan desa. Kami mulai membuat branding desa, yakni desa cikal bakal angkringan. Desa Ngerangan ini menjadi desa inisiator angkringan yang kini sudah berkembang di Indonesia,” ungkap Direktur Bumdes Ngerangan, Gunadi, SPd.I di Klaten, Jumat (16/7/2021).

Melalui branding serta kerja sama seluruh masyarakat, demikian Gunadi menjelaskan, beberapa prestasi pernah diraih oleh Desa Ngerangan.

Keberhasilan tersebut, praktis memunculkan semangat baru bagi warga Desa Ngerangan untuk makin bergotong royon demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Mbah Wiryo Jeman, cikal bakal angkringan di Desa Ngerangan, Bayat, Klaten / istimewa

Salah satu pedagang angkringan yang sudah cukup melegenda di Desa Ngerangan, Mbah Wiryo Jeman menceritakan, aneka makanan yang dijual cukup banyak, namun sederhana.

Antawisipun wonten tahu goreng, tempe goreng, karak dibunteli, lajeng kacang dibungkus godhong, lan sanes-sanesipun, kathah (Di antaranya ada tahu goreng, tempe goreng, karak dibungkus, kacang dibungkus daun dan lain-lain, banyak-red),” ujar Mbah Wiryo Jeman.

Baca Juga :  Warga Juwiring Klaten Ini Hilang Terbawa Arus Sungai Bengawan Solo, Masih Sempat Melambaikan Tangan pada Kakaknya Sebelum Lenyap

Lebih lanjut Direktur Bumdes Ngerangan, Gunadi mengatakan, angkringan hanya salah satu potensi dari Desa Ngerangan. Masih ada beberapa potensi lain yang kini telah dikembangkan untuk kemajuan bersama.

Misalnya, kerajinan blangkon di Dukuh Wedutan, ada pula kampung jahe di Dukuh Pilang, kampung pecel di Dukuh Mojorejo dan tiwul di Dukuh Kenteng.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemeritah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemeritah Kabupaten Klaten dan Pemerintah Desa atas dukungannya terhadap Desa Ngerangan bisa lebih maju,” ungkap Gunadi.

Untuk diketahui, sebelumnya telah dilakukan Forum Group Discussion (FGD) antara Desa Ngerangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan tim Maroli.

Hadir sebagai narasumber Dir Wiryanta, MA, PhD selaku Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Dirjen IKP Kominfo, tim Maroli yang  terdiri J Indarto, Sarjono, Wiaji, dan Dr. Sudarso (Akademisi) serta jurnalis senior, Eko prasetyo dan Samuel Wahyu Media.  Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com