JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Menko  Airlangga Ajak Seluruh Stakeholder  Tingkatkan Daya Saing Digital

Airlangga Hartarto / Istimewa
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Pandemi Covid-19 dan kemajuan teknologi adalah dua hal yang memaksa semua pihak melakukan percepatan pemanfaatan teknologi digital, yang gilirannya mendorong lahirnya profesi baru berbasis digital.

Demikian diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara webinar Creativepreneur 4.0.

Webinara yang mengusung tema Business Journey: Navigating in the Sea of Challenges tersebut diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Utara Malaysia, Sabtu (11/9/2021).

Diakui, memang pandemi Covid-19 mengakibatkan ekonomi Indonesia sempat terkontraksi, namun akhirnya ydapat kembali pulih pada kuartal II tahun 2021, dan masih berada pada tren pertumbuhan positif.

Kondisi positif tersebut, menurut Menko  Airlangga, tak lepas dari berbagai upaya mitigasi yang dilakukan Pemerintah. Baik terkait dengan kesehatan, perlindungan sosial dan perekonomian.

Di bidang ekonomi misalnya, Pemerintah telah banyak memberikan stimulus dan insentif seperti bantuan kepada pelaku UMK, insentif fiskal, penjaminan kredit, subsidi bunga, dan lain sebagainya.

Selain itu, ujar Menko Airlangga, Pemerintah juga mengupayakan agar pemanfaatan teknologi dapat memaksimalkan potensi ekonomi yang ada terutama di masa pandemi ini.

Melalui rilisnya ke Joglosemarnews, Menko Airlangga menjelaskan,  berdasar laporan dari World Economic Forum tentang The Future of Job Report 2020, diperkirakan dalam lima tahun ke depan akan terjadi peningkatan kesenjangan keterampilan.

Hal itu terjadi lantaran keterampilan yang diminta di seluruh pekerjaan akan mengalami perubahan.

“Bahkan saat ini telah terjadi ‘double-disruption’, yaitu pergeseran pekerjaan akibat digitalisasi atau automasi yang dipercepat dengan terjadinya pandemi Covid-19,” jelas Menko Airlangga.

Baca Juga :  Jokowi Disebut Cawe-cawe Soal Kabinet Prabowo, Habiburokhman: Saya Saja Boleh Usulkan Nama?

Di sisi lain, menurut Menko Airlangga,  yang juga perlu menjadi perhatian adalah daya saing digital Indonesia yang masih jauh tertinggal.

Berdasarkan IMD World Digital Competitiveness Ranking, Indonesia berada pada posisi 56 dari 63 negara.

Dalam indeks lainnya, yaitu Global Innovation Index yang mengukur kemampuan inovasi suatu negara, sejak 2018 sampai 2020 posisi Indonesia tidak berubah dan berada pada urutan ke-85 dari 131 negara.

“Untuk itu diharapkan peran aktif dari para pelajar Indonesia, NGO dan seluruh stakeholders untuk bersama meningkatkan daya saing digital dan kapasitas kita dalam berinovasi dan menghasilkan produk yang inovatif,” kata Menko Airlangga.

Untuk memperbaiki peringkat daya saing digital Indonesia, Pemerintah telah menyusun Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 guna  mendukung visi Indonesia Emas 2045, yaitu Indonesia sebagai negara berdaulat, maju, adil dan makmur.

Sebagaimana diketahui, terdapat empat pilar utama dalam mencapai visi Indonesia 2045, yaitu pembangunan manusia serta penguasaan iptek, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola Pemerintahan.

Menko Airlangga berharap, dengan melakukan hal-hal di dalam peta jalan tersebut, pada tahun 2024 akan terjadi penambahan pertumbuhan PDB sebesar 1%, UMKM terdigitalisasi 50%, tersedia 2,5 juta lapangan kerja baru, dan 600 ribu talenta digital yang dilatih setiap tahun.

Selain dilihat sebagai sebuah tantangan, kemajuan teknologi khususnya teknologi digital, juga dapat dipandang sebagai sebuah peluang. Hal ini diperkuat dengan berbagai studi yang menyatakan bahwa peluang ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar.

Baca Juga :  Banjir dan Tanah Longsor di Bandung Barat, 9 Orang Hilang dan 300-an Warga Ngungsi

“Nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 124 miliar (Rp 1.700 triliun) pada tahun 2025,” papar Menko Airlangga

Didukung sejumlah faktor, berbagai studi menyatakan bahwa peluang ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar. Beberapa faktor pendukung tersebut antara lain adalah jumlah total penduduk yang terbesar ke-4 di dunia, jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta atau 70,7%, ditopang oleh Generasi Z sebanyak 75,49 juta orang (27,94%) dan Generasi Y/Milenial yang mencapai 69,90 juta jiwa (25,87%).

Sementara dari sisi digital user, jumlah pengguna ponsel Indonesia saat ini mencapai 345,3 juta (125,6% dari total populasi) dengan penetrasi internet sebesar 73,7% dan trafik internet yang mengalami peningkatan 15-20% di sepanjang tahun 2020.

Bahkan saat ini, telah muncul gelombang teknologi baru seperti jaringan 5G, IoT, blockchain, artificial intilligence dan cloud computing.

Sektor Edutech dan Healthtech kini menjadi pendatang baru yang menjanjikan dalam lanskap ekonomi digital. Pada tahun 2020, pengguna aktif aplikasi Edutech Indonesia tumbuh signifikan mencapai 200%.

“Tren peningkatan jumlah penguna juga terjadi pada sektor Healthtech (telemedicine). Bahkan dalam 5 tahun kedepan diprediksi pengguna Telemedicine Asia Pasifik akan meningkat sebesar 109%,” lanjut Menko Airlangga.

Karena itulah, Menko Airlangga menegaskan bahwa kolaborasi dan sinergi dari seluruh komponen bangsa sangat dibutuhkan oleh bangsa dalam meraih cita-cita Indonesia Emas 2045. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com