JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Jembatan Lemahbang Selesai Dibuat, Warga Kismantoro Wonogiri Tak Perlu Lagi Seberangi Sungai Saat Sekolah Maupun Bekerja

Jembatan penghubung
Penyerahan hasil TMMD Lemahbang Kecamatan Kismantoro Wonogiri. Dok. Kodim 0728
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Berakhir sudah program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III tahun 2021 Kodim 0728/Wonogiri. Program tersebut dirasakan besar manfaatnya oleh warga sekitar lokasi kegiatan di Kecamatan Kismantoro, tepatnya di Dusun Lemahbang, Desa Lemahbang.

Kegiatan penutupan TMMD tersebut dilaksanakan di ruang Khayangan, komplek Setda Kabupaten Wonogiri, karena masih dalam pandemi COVID-19, Kamis (14/10/2021). Kegiatan penutupan TMMD ditandai dengan penandatanganan dan penyerahan hasil TMMD dari Dandim 0728/Wonogiri Letkol Inf Rivan Rembodito Rivai kepada Bupati Joko Sutopo.

Dandim menyampikan apresiasi yang sangat besar kepada seluruh warga masyarakat atas antusias dan dukungan yang ditunjukkan selama kegiatan TMMD berlangsung. Kegiatan gotong-royong yang ditunjukkan sangat luar biasa. Ini merupakan bukti nyata sinergi yang terbangun selama ini, seperti tema yang diangkat yakni berbakti demi negeri.

Melihat sinergitas yang sangat baik di Kabupaten Wonogiri, Dandim berharap tidak hanya diwujudkan dalam program TMMD saja. Melainkan sinergitas yang terbangun juga untuk menghadapi segala permasalahan yang terjadi secara bersama-sama.

Sementara itu Bupati mengatakan, berbakti demi negeri harus kita jadikan semangat kebersamaan. Joko Sutopo menambahkan, kegiatan TMMD tentu menitik beratkan pada wilayah atau desa terisolir dan terpencil. Menurutnya program TMMD yang selama ini yang sudah berjalan menunjukkan hasil dan capaian yang luar biasa.

“Tidak hanya secara azas manfaat namun kami merasakan bahwa saat optimisme masyarakat terbangun maka mereka akan mempunyai semangat yang sangat luar biasa, untuk terus berkarya dan pada akhirnya akan memberikan yang terbaik bagi pemerintah,” ujar Bupati.

Baca Juga :  Ramadhan di Ponpes Al Barru Bulusulur Wonogiri, Target Khatam Alquran 20 Hari dan Berbagi Kebaikan

Bupati menambahkan, semangat gotong royong dan tentu semangat kebersamaan dengan satu harapan, hasil kerja dan kinerja TNI yang berkolaborasi dengan seluruh masyarakat kedepan akan mempunyai manfaat yang besar bukan aspek fisik saja. Untuk itu dirinya berharap, sinergitas yang selama ini sudah terbangun agar tetap terjaga.

Selesainya pembangunan jembatan merupakan kabar menggembirakan bagi warga Desa Lemahbang Kecamatan Kismantoro Wonogiri. Pasalnya mereka tidak akan lagi harus menyeberangi sungai Nglarangan saat berangkat ke sekolah atau bekerja. Jembatan penghubung antar dusun tersebut melintang di atas sungai Nglarangan desa setempat. Sungai itulah yang selama ini mereka seberangi saat berangkat sekolah atau bekerja.

Kepala Desa (Kades) Lemahbang, Sugito, mengatakan, jembatan itu dibangun di kawasan sungai yang menghubungkan Dusun Lemahbang dengan Dusun Sambeng, Desa Lemahbang. Jembatan itu diharapkan mampu memberi manfaat di sektor pendidikan dan ekonomi.

“Sebelum ada jembatan, anak SD dari Sambeng yang akan ke sekolah Lemahbang harus jalan kaki menyebrangi sungai. Saat musim hujan, jalan itu tidak bisa dilalui karena luapan air,” ujar dia.

Sehingga, saat musim penghujan para pelajar harus melewati jalan lain atau memutar sejauh 1,5 kilometer yang masih satu wilayah desa. Para pelajar SD di Dusun Sambeng sekolah di SDN 1 Lemahbang dan SDN 2 Lemahbang.

“Sudah ada jalan, tapi hanya bisa untuk sepeda motor. Bisa dilalui saat air surut atau kemarau saja, musim hujan tidak bisa. Itu sungai besar, satu-satunya di Lemahbang, namanya Sungai Nglarangan,” kata Kades.

Baca Juga :  Siap Digembleng 6 Bulan, Ratusan Guru Wonogiri Ikuti Progam Guru Penggerak Angkatan 10

Selain sektor pendidikan, jembatan itu juga berdampak positif di bidang ekonomi. Petani di sana mengangkut hasil panen pertanian menggunakan sepeda motor melalui sungai. Bahkan, sebagian masih jalan kaki dengan cara digendong atau dipikul.

“Kalau hujan ya mereka tidak bisa lewat jalan itu. Dengan jembatan nanti, mereka bisa lancar mengangkut hasil pertanian, baik musim hujan maupun musim kemarau. Jadi lebih cepat,” ungkap dia.

Ia mengatakan, jembatan itu mempunyai panjang 18 meter, sepanjang 15 meter cor beton dan tiga meter cor melengkung. Sedangkan lebar dan tinggi jembatan empat meter.

Lebih jauh Sugito menjelaskan, ada dua warganya yang secara sukarela menghibahkan tanahnya agar bisa dilalui setelah pembangunan jembatan selesai. Warga yang menghibahkan tanah yakni Sardi, dengan luas tanah sekitar 70 meter dan Samidi, sekitar 45 meter. Keduanya warga Dusun Sambeng RT 2 RW 5.

“Gotong-royong warga luar biasa. Selain ikut membangun, lalu siang menyediakan makan, pagi dan sore memberi snack. Itu bentuk antusias atas keinginan masyarakat yang mendambakan jembatan itu sejak lama,” kata Sugito.

Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, mengatakan anggaran pembangunan jambatan itu berasal dari Pemprov Jateng sebesar Rp251 juta, Pemkab Wonogiri Rp452 juta dan swadaya masyarakat Rp30 juta. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com