JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Menko Airlangga Hartarto: Artificial Intelligence Bantu Pulihkan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19

Airlangga Hartarto / Istimewa
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Berkat perkembangan teknologi yang kian pesat di era revolusi industri 4.0,  kualitas hidup penduduk dunia dan tingkat pendapatan global dapat dipacu dengan lebih cepat.

Pasalnya, era revolusi industri 4.0, teknologi telah menciptakan kemungkinan hadirnya produk dan layanan baru yang meningkatkan efisiensi dan memberikan kemudahan.

“Salah satau teknologi yang paling maju selama beberapa tahun terakhir adalah artifiicial intellegence (AI),” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Airlangga mengatakan hal itu saat menyampaikan keynote speech dalam acara the Asean Workshop on 4th Industrial Revolution: Artificial Intelligence Implementation in Creative Industry secara daring, Kamis (25/11/2021).

Menko Airlangga mengatakan, teknik AI memungkinkan mesin untuk melakukan tugas yang biasanya membutuhkan tingkat kecerdasan seperti manusia.

Teknologi AI telah diberdayakan dan semakin banyak diadopsi di berbagai aplikasi, mulai dari tugas sehari-hari yang sederhana, asisten cerdas, dan keuangan, hingga perintah yang sangat spesifik, control operations, dan keamanan nasional.

Baca Juga :  116 Laporan ke Bawaslu Tak Ditindaklanjuti, TPN Ganjar-Mahfud Bawa 10 Boks Alat Bukti ke MK

Pemanfaatan AI diyakini dapat meningkatkan efisiensi bisnis, produktivitas dan mendorong inovasi di berbagai sektor.

Di samping itu, jelas Menko Airlangga, AI juga dapat diarahkan untuk menjawab permasalahan pembangunan nasional dan daerah, termasuk penanganan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Seperti misalnya, penciptaan lapangan kerja baru di luar manufaktur seperti rantai pasok, logistik, pusat pelayanan, dan kegiatan penelitian.

Merujuk Brookings Report (2018), Airlangga menjelaskan, meningkatnya penetrasi AI ke berbagai aspek kehidupan juga menimbulkan masalah penting, seperti masalah akses data pribadi, bias dalam data dan algoritma, etika dan transparansi, serta tanggung jawab hukum.

“Ada beberapa rekomendasi untuk mengatasi masalah tersebut, seperti meningkatkan akses data, meningkatkan investasi Pemerintah dalam AI dan mempromosikan pengembangan tenaga kerja AI,” beber Menko Airlangga.

Selain itu juga membuat komite penasihat nasional, terlibat dengan pejabat pusat dan lokal untuk memastikan mereka memberlakukan kebijakan yang efektif, mengatur broad objectives yang bertentangan dengan algoritma tertentu, memelihara mekanisme untuk kontrol dan pengawasan manusia, mencegah perilaku jahat, serta mempromosikan keamanan siber.

Baca Juga :  Hanya PDIP dan PKS yang Diprediksi Menjadi Oposisi bagi Prabowo-Gibran

Sebuah survei yang dilakukan oleh Kearney dan EDBI (2020), papar Menko Airlangga,  memperkirakan bahwa AI dapat memiliki dampak keseluruhan yang kuat. Yakni, peningkatan Produk Domestik Bruto sebesar 10-18% di seluruh Asia Tenggara pada tahun 2030, atau setara dengan hampir US$1 triliun.

Oleh karena itu, Menko Airlangga mengatakan ASEAN harus meningkatkan dan memperkuat kerja sama dalam membentuk perkembangan teknologi AI di ASEAN.

Sebab hal itu akan memberikan keuntungan, tidak hanya untuk mengelola peluang dan tantangan yang berasal dari AI, tetapi juga untuk lebih memperkuat stabilitas dan kemakmuran kawasan dengan menggunakan digital roadmap di tahun-tahun mendatang.

“Saya berharap dari diskusi ini akan ada masukan yang bermanfaat dalam mengembangkan Makalah Konsep Regional Masa Depan dalam Bergabung dengan Penelitian Kecerdasan Buatan,” pungkas Menko Airlangga. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com