Sapi-sapi itu sementara diminta dipisahkan di kandang sendiri terpisah dari sapi-sapi lainnya.
Sebab jika dicampur, sapi yang sudah positif akan sangat mudah menyebarkan ke sapi lain.
Selain itu, petugas atau pemilik juga disarankan menghindari kontak dengan sapi yang positif.
Hal itu dikarenakan penyakit PMK bisa menyebar melalui vektor manusia maupun alat yang sudah kontak.
“Sapi yang positif harus diisolasi di kandang masing- masing tidak boleh ada orang masuk karena itu bisa jadi sumber penularan. Kemudian tidak boleh dibawa ke pasar karena bisa menulari sapi sak pasar. Pencegahannya kebersihan kandang harus ditingkatkan. Lalu kita semprot desinfektan untuk menurunkan intensitas virusnya,” tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengimbau terkait meluasnya wabah PMK, masyarakat yang memiliki ternak sapi, kambing dan kerbau yang terindikasi sakit diminta tidak dijual atau dibawa ke pasar terlebih dahulu.
Sebab hal itu akan dapat menyebabkan penularan yang sangat massif kepada sapi-sapi yang lain.
Ciri-ciri penyakit tersebut yaitu dari mulutnya terlihat air liur yang berlebihan, luka disekitar mulut dan kemudian ada luka pada bagian kuku.
Gejala itu sudah mengindikasikan bahwa sapi-sapi tersebut sakit.
“Jadi apabila ada tanda-tanda seperti itu jangan menjual ternaknya maupun memotongnya karena akan berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia,” tandasnya. Wardoyo
Daftar Sebaran Kasus PMK di Sragen:
Plupuh 13 sembuh 3
Tanon 3 sembuh 3
Karangmalang 4
Jenar 1
Sidoharjo 5
Sumberlawang 2
Miri 7
Ngrampal 2
Kalijambe 1
Gemolong 1
Jumlah total: 39 kasus, 6 sembuh
Sumber: Disnakkan Sragen
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com