JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

9 Budaya Indonesia Pernah Diklaim Malaysia, Bupati Juliyatmono Dorong Budaya Lokal Dikelola Biar Tak Punah!

Bupati Karanganyar, Juliyatmono. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Karanganyar, Juliyatmono meminta agar potensi budaya lokal terus dikembangkan dan dikelola dengan baik.

Hal itu dimaksudkan untuk melestarikan kebudayaan lokal agar tak punah. Selain itu, juga untuk menghindari klaim dari negara lain yang sempat menimpa beberapa kesenian asli Indonesia seperti reog dan lainnya beberapa waktu lalu.

“Kalau kebudayaan kita harus dihargai dan harus dipelihara. Di-manage dengan baik sehingga tidak akan punah. Gelar budaya malam ini juga bagus untuk melestarikan budaya lokal,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM ditemui di sela menghadiri halal bihalal dan gelar budaya di Desa Tegalrejo, Kecamatan Gondang, Sragen, Jumat (13/5/2022) malam.

Bupati Yuli menguraikan budaya adalah cara ekspresi yang terus berkembang.
Menurutnya budaya akan tumbuh seiring dengan kreasi yang berkembang.

Ia juga mendorong potensi budaya lokal agar ditumbuhkan. Pasalnya kebudayaan adalah bagian dari pemberdayaan ekonomi kreatif.

“Ekonomi kreatif itu harus berjalan sesuai pasar. Pasarnya seperti apa lha itu yang harus diikuti oleh kreativitas dan yang tak kalah penting adalah kualitas,” tandas politisi yang disebut bakal maju ke Pileg DPR RI 2024 dari Dapil Sragen, Karanganyar, Wonogiri itu.

Penampilan para penari dari salah satu sanggar dalam acara Halal Bihalal dan Gelar Budaya di Desa Tegalrejo Gondang yang diprakarsai HRS Entertainment di Buper Samdono Rejo Tegalrejo, Jumat (13/5/2022) malam. Foto/Wardoyo

Pernyataan itu dilontarkan menyikapi adanya klaim dari negara lain terhadap kesenian khas Indonesia. Seperti reog Ponorogo, batik hingga wayang kulit yang pernah diklaim oleh negeri Jiran, Malaysia.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Dari catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , ada 9 kesenian dan warisan budaya asli Indonesia yang pernah dicokot klaim oleh Malaysia.

1. Kesenian pertama yang diklaim Malaysia adalah Batik.

Malaysia pernah mengklaim batik yang katanya sudah menjadi bagian budaya mereka sejak lama.

Klaim sepihak itu membuat pemerintah Indonesia kemudian mengirimkan nota keberatan kepada Pemerintah Malaysia. Sempat memanas, Indonesia resmi mendaftarkan batik ke UNESCO pada tanggal 3 September 2008.

UNESCO kemudian mengesahkan batik menjadi warisan budaya Indonesia setahun kemudian.

2. Reog Ponorogo.

Tari asal Ponorogo itu juga pernah diklaim menjadi budaya Malaysia pada 2007. Sempat memicu protes, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato’ Zainal Abidin Mahamad Zain akhirnya meluruskan tak pernah mengklaim kesenian-kesenian asal Indonesia.

3. Kuda Lumping

Aksi klaim Malaysia juga menimpa kesenian Kuda Lumping. Pemerintah Malaysia sempat mengklaim seni tradisional asal Jawa Timur itu sebagai bagian budaya Malaysia.

Pemerintah Malaysia beralasan Kuda Lumping jadi bagian budayanya karena banyak orang-orang Jawa yang menetap di Malaysia mewariskan budaya tersebut kepada anak-anaknya di sana.

4. Wayang Kulit

Seolah tak henti bikin ulah, Malaysia juga pernah mengklaim wayang kulit sebagai bagian dari budaya mereka. Hal ini dikarenakan beberapa orang Indonesia yang menetap di sana kerap mengadakan pertunjukan wayang kulit.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Sempat membuat hubungan memanas, Indonesia akhirnya bisa bernafas lega setelah UNESCO mengakui wayang sebagai warisan kebudayaan Indonesia per 27 November 2003.

5. Lagu Rasa Sayange

Malaysia lagi-lagi mengklaim lagu daerah Rasa Sayange sebagai bagian warisan budaya mereka.

Padahal di Indonesia, Lagu Rasa Sayange sudah lama dikenal sebagai lagu daerah asal Maluku.

Lagu ini bahkan kepergok pernah digunakan di salah satu iklan Pariwisata Malaysia. Kemudian muncul pernyataan lagu Rasa Sayange adalah bagian dari budaya Malaysia.

Setelah memicu ketegangan, pihak Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Budaya Malaysia Rais Yatim baru mau mengklarifikasi dan mengakui Rasa Sayange adalah lagu milik Indonesia.

Pimpinan HRS Entertainment, Heru Setyawan berpose bersama Ketua DPD Golkar Sragen, Pujono Elli Bayu Efendi (tengah) Bupati Karanganyar Juliyatmono (kanan) dan penari yang tampil di Halal Bihalal dan Gelar Budaya di Tegalrejo, Gondang, Jumat (13/5/2022) malam. Foto/Wardoyo

6. Masakan Rendang

Tak hanya kebudayaan, Malaysia juga pernah mengklaim makanan khas Padang, yakni rendang.

7. Tari Pendet

Malaysia pernah mengklaim tari Pendet yang sudah lama menjadi tarian khas Bali itu sebagai bagian budayanya. Hal ini sempat memicu protes dari Indonesia.

8. Tari Piring

Tak hanya Pendet, Tari Piring yang dikenal sebagai budaya asli dari Sumatera Barat juga pernah jadi sasaran klaim dari negeri Jiran Malaysia.

9. Alat Musik Angklung

Alat Musik Angklung juga pernah diklaim sebagai warisan budaya oleh Malaysia.
Sempat diprotes keras oleh Indonesia dan menjadi perdebatan, akhirnya angklung diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO pada 2010. (*/Wardoyo)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com