JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Agar Pemotongan Hewan Kurban 1443 H Aman dan Sukses, LDII Wonogiri Gelar Sosialisasi dan Pencerahan Seputar PMK

PMK
Sosialisasi PMK di LDII Wonogiri. Dok. LDII Wonogiri
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penyakit mulut dan kuku alias PMK Wonogiri masih marak mewabah.

Hal ini keruan saja memicu keprihatinan pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau LDII Wonogiri.

Lantaran itu guna mengetahui sekaligus mengantisipasi penyakit tersebut ormas Islam ini, Kamis (16/6/2022) malam, mengundang Kepala Kemenang Wonogiri dan Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan alias Kepala Dislapernak Wonogiri Sutardi untuk memberikan pencerahan.

Sosialisasi dan pencegahan PMK yang digelar DPD LDII berlangsung secara daring maupun luring diikuti kalangan pengurus pimpinan cabang di 23 titik se-Wonogiri.

Menurut Ketua LDII Wonogiri Sutoyo, acara ini mendukung seruan Ketum DPP LDII Ir Chiswanto Santoso MSc. Sebagai umat Islam, harus tetap semangat menyambut hari raya kurban namun juga mengedepankan sikap kehati-hatian. Juga dimaksudkan sebagai ikhtiar agar pelaksanaan pemotongan hewan kurban pada hari Idul Adha 1443H mendatang aman dan sukses.

Baca Juga :  Cara Membedakan Jalan Nasional Provinsi dan Kabupaten, Cukup Lihat Warnanya Saja

“Aman dari segi kesehatan hewan karena saat ini lagi maraknya virus PMK dan sukses dari segi ibadah sebagai umat Islam,” kata dia.

Pihaknya mengapresiasi karena Kepala Kemenag Wonogiri Anif Solikhin maupun Kepala Dislapernak Wonogiri Sutardi bisa hadir secara pribadi.
Kepala Kemenag Wonogiri Anif Solikhin salut DPD LDII Wonogiri cepat merespon fenomena maraknya kasus PMK dengan menggelar sosialisasi.

“Dengan mengacu fatwa MUI terkait pemotongan hewan kurban di era PMK umum Islam jangan sampai salah memilih hewan yang sehat dan memenuhi syarat untuk kurban (dipotong),” kata Kepala Kemenag Wonogiri Anif Solikhin.

“Jangan sampai terkecoh dengan harga murah yang ditawarkan pedagang, karena biasanya semisal harga Rp 25-30 juta saat dijual sepuluh jutaan saja tapi ternyata (sapi) terpapar PMK,” lanjut Kepala Kemenag Wonogiri Anif mewanti-wanti warga LDII.

Baca Juga :  25 Sekcam di Wonogiri Terima Motor Yamaha Aerox 155, Telan Anggaran 695 Juta

Sementara itu Kepala Dislapernak Wonogiri Sutardi minta warga LDII ikut serta mensosialisasikan bahaya dan antisipasi PMK kepada masyarakat luas.

Dinas kami, ujar Sutardi, sudah bersurat ke para takmir masjid di Wonogiri terkait kasus PMK pada hewan berkuku belah seperti sapi dan kambing menghadapi Idul Adha nanti.

“Pemerintah khususnya dinas kami berterima kasih karena LDII peka dan proaktif dengan mengadakan sosialisasi ini,” papar Kepala Dislapernak Wonogiri Sutardi.

Dirinya yakin kelompok pengajian LDII saban tahun sudah rutin berkurban dengan jumlah yang besar. Namun tahun ini bersamaan wabah PMK maka petugas Lapernak hingga tingkat kecamatan siap melakukan pendampingan baik sejak pembelian hewan hingga saya pemotongan nanti.

Sebab terjadi gejala PMK baru diketahui setelah sapi kurban dipotong, dan jangan sampai membuang limbah kurban seperti darah maupun kotoran dibuang di aliran sungai. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com