WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek mengatakan terkait angka kemiskinan ekstrim di Wonogiri didasari atas verifikasi data untuk mengetahui berapa angka pastinya.
Setelah itu, diidentifikasi siapa saja yang masuk kelompok tersebut by name by address (BNBA).
“Dari BNBA itu, kita klasifikasikan program apa yang bisa kita siapkan untuk mengintervensi yang masuk kemiskinan ekstrim,” kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek, Rabu (22/6/2022).
Program itu nantinya akan diusulkan kepada kementerian atau lembaga terkait. Jadi, tak hanya data saja yang disodorkan namun juga improvisasi program yang dilakukan.
Menurut Bupati, masyarakat perlu mengetahui apa itu kemiskinan ekstrim. Sebagai informasi, seseorang bisa dikatakan masuk dalam kemiskinan ekstrim jika penghasilannya tak sampai kisaran Rp 360.000 per bulan atau Rp 12.000 per hari.
Kemiskinan ekstrim ada di semua daerah. Sementara itu, Wonogiri tak masuk di daerah miskin ekstrim di Jawa Tengah karena ada ambang batas tertentu.
Bupati menuturkan, saat ini pihaknya melihat sebaran BNBA warga yang masuk miskin ekstrim. Jika sudah terdeteksi, maka akan ada kolaborasi yang dilakukan untuk melakukan pengentasan.
“Deteksi secara umum sudah. Kita akan lakukan klasterisasi. Disitu, kita nanti lihat profesinya apa kok bisa masuk miskin ekstrem,” kata pria yang akrab disapa Jekek itu.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :[email protected]
- Kontak : [email protected]