JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Begini Cara Mencegah Stunting dengan Bumi Limase ala KOWPAS dan Mahasiswa KPM

Stunting
Sosialisasi pencegahan stunting oleh KPM Tematik STAIMAS Wonogiri dan KOWPAS. Dok. STAIMAS Wonogiri
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menekan angka stunting menjadi salah satu prioritas Pemkab Wonogiri. Bahkan daerah ujung tenggara Jateng tersebut telah memprogramkan Wonogiri Zero Stunting 2024.

Berangkat dari kenyataan itu mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat Tematik Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti atau KPM Tematik STAIMAS Wonogiri di Sirnoboyo mensosialisasikan pentingnya pencegahan stunting, di Masjid Ponpes Roudhotul Qur’an Dusun Selorejo Kecamatan Giriwoyo Wonogiri beberapa waktu lalu.

Kegiatan dihadiri jamaah Masjid Roudhotul Quran, mahasiswa menggandeng Komunitas Wonogiri Peduli ASI (KOWPAS).

Ketua STAIMAS Wonogiri Atik Nurfatmawati, menyampaikan tiga pesan yang dikutip dari almarhum KH Zainudin MZ tentang hidup manusia ditentukan tiga hal yaitu pendidikan, pengalaman dan nasib.

Atik berterima kasih kepada masyarakat yang sudah menerima mahasiswa KPM Tematik STAIMAS Wonogiri di Desa Sirnoboyo Kecamatan Giriwoyo Wonogiri.

Dia membeberkan keberadaan STAIMAS sebagai perguruan tinggi di Wonogiri yang memiliki empat Prodi yaitu Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Pendidikan Agama Islam (PAI), Hukum Tata Negara (HTN), Ekonomi Syariah (ES).

Baca Juga :  Tips Mengatasi Malas Masuk Kerja Pasca Libur Lebaran 2024 yang Panjang

Ketua Kelompok Mahasiswa KPM Tematik Desa Sirnoboyo, Indra Ismawarto, menuturkan pentingnya peran serta semua pihak untuk ikut mencegah stunting. Indra berharap kehadiran mahasiswa KPM Tematik STAIMAS Wonogiri turut berperan mencegah stunting di Wonogiri.

Sementara pengurus KOWPAS Divisi Komunikasi Nadhiroh, menyampaikan pentingnya mencegah stunting sejak 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Nadhiroh bersyukur pada kesempatan sosialisasi itu dihadiri berbagai golongan usia, baik remaja, dewasa dan lansia.

Menurut dia, pencegahan dapat dilakukan dengan dukungan dari berbagai pihak baik orangtua, suami istri sampai kakek dan nenek.

“Di Kabupaten Wonogiri, Tim Penggerak PKK sudah melaunching program Gerakan Bumi Limase yaitu Ibu Hamil dan Balita Makan Sehat. Mari kita dukung bersama. Go nyawiji sesarengan mbangun Wonogiri dengan bersama-sama mencegah stunting. Makan sehat tidak harus mahal bisa memanfaatkan potensi yang ada di sekitar,” jelas perempuan yang juga dosen di STAIMAS Wonogiri itu.

Baca Juga :  Cara Membedakan Jalan Nasional Provinsi dan Kabupaten, Cukup Lihat Warnanya Saja

Nadhiroh menuturkan pola hidup masyarakat, pola hidup sehat, pola asuh anak, kondisi ekonomi, dan pengetahuan masyarakat turut berdampak kepada pencegahan stunting.
Pada agenda sosialisasi tersebut , jamaah Masjid Ponpes Roudhotul Quran menonton bersama Video Informasi dan Edukasi Pencegahan Stunting produksi Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayanan Masyarakat tahun 2019.

Beberapa pesan yang disampaikan dalam video itu di antaranya tentang pemenuhan gizi yang baik saat hamil, inisiasi menyusu dini (IMD), pemberian ASI Ekslusif, MP-ASI ketika anak sudah berusia enam bulan, rutin ke Posyandu dan melengkapi imunisati serta sanitasi yang sehat, penggunaan air bersih, gunakan jamban sehat. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com