JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Terbongkar, Ada Rekaman Ternyata Brigadir J Sudah 2 Kali Diancam Akan Dihabisi Sampai Menangis Ketakutan. Benarkah Dibunuh antara Magelang-Jakarta?

Koordinator pengacara keluarga Brigadir Josua, Kamarudin Simanjuntak menunjukkan foto kondisi leher almarhum yang diduga ditarik dan dijerat. Foto/Tempo.co
ย ย ย 

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri kematian Brigadir Josua Hutabarat atau Brigadir J (28) Nopriansyah Yoshua Hutabarat, ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang tewas di kediaman sang jenderal kembali menguak spekulasi baru.

Pengacara keluarga membeberkan fakta baru soal ancaman pembunuhan yang sudah diterima almarhum sebelum kejadian.

Tak hanya sekali, bahkan Brigadir asal Jambi itu sudah menerima dua kali ancaman bakal dihabisi sebelum hari kelam 8 Juli lalu.

Pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan pihaknya telah menemukan jejak elektronik adanya ancaman pembunuhan terhadap Brigadir Josua.

Hal itu membuat pihak keluarga semakin meyakini bahwa Yosua dibunuh dengan terencana.

“Satu hal yang perlu diinformasikan adalah kami sudah menemukan jejak digital dugaan pembunuhan berencana. Artinya ada rekaman elektronik,” kata Kamaruddin Simanjuntak kepada wartawan di Polda Jambi, Sabtu (23/7/2022).

Kamaruddin mendatangi Polda Jambi untuk mendampingi keluarga Yosua memenuhi panggilan penyidik.

Dia mengungkap dalam rekaman elektronik tersebut terlihat Josua mengalami ketakutan pada Juni 2022 setelah mendapatkan ancaman akan dihabisi.

Baca Juga :  Usul Bansos Disetop Jelang Pilkada, KPK Diprotes Menko PMK

Bahkan saking tertekannya, yang bersangkutan sampai ketakutan hingga menangis.

“Itu rekaman elektronik teknisnya akan kami ungkap nanti,” kata dia.

Lebih lanjut, Kamarudin menyatakan bahwa ancaman pembunuhan itu terus berlanjut hingga satu hari menjelang tewasnya Yosua pada Jumat, 8 Juli 2022.

Ancaman itu masih terjadi saat Yosua berada di Magelang, Jawa Tengah, bersama Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo.

“Namun salah satu yang saya pastikan, itu pengancamannya di Magelang (Jawa Tengah). Untuk TKP tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi di Magelang atau antara Magelang-Jakarta atau di rumah Ferdy Sambo,” kata dia.

Terkait penemuan dua telepon seluler milik Brigadir Yoshua di rumah dinas Ferdy Sambo, Kamaruddin mengatakan pihaknya belum melakukan pengecekan. Dia tak bisa memastikan apakah dua telepon tersebut benar milik Yosua.

“Saya belum periksa apakah itu handphonenya atau yang lain karena harus kita periksa terlebih dahulu,” kata dia.

Usai mendampingi pihak keluarga di Mapolda Jambi, Kamaruddin bersama timnya menuju rumah duka dan ke makam Brigadir Yoshua di daerah Sungai Bahar Unit 1 Kabupaten Muaro Jambi untuk melihat kelayakan lokasi autopsi ulang di sana.

Baca Juga :  1 Jam Rosan Roeslani Bertemu Pratikno, Membahas Susunan Kabinet untuk Pemerintahan Prabowo?

Brigadir Yosua dikabarkan terbunuh pada Jumat, 8 Juli 2022 di kediaman Irjen Ferdy Sambo di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Selatan. Menurut polisi, Yosua tewas setelah terlibat aksi tembak menembak dengan rekannya, Bharada RE.

Yosua disebut sempat melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy, Putri Chandrawati, yang kemudian berteriak. Teriakan Putri itu membuat Bharada RE yang berada di lantai dua turun ke bawah dan terlibat aksi baku tembak dengan Yosua.

Pihak keluarga Brigadir Yosua meragukan cerita polisi tersebut. Pasalnya, mereka menemukan bekas luka sayatan hingga seperti bekas jeratan di tubuh pria berusia 28 tahun itu selain luka tembakan.

Keluarga pun meminta autopsi ulang Brigadir J. Autopsi ulang itu rencananya akan dilakukan pada Senin mendatang dan dilakukan oleh tim independen.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com