JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Satu Rumah Lagi di Dukuh Klinggen, Boyolali belum Terima Ganti Rugi Proyek Tol Solo-Yogya. Tak hanya Rumah Gunawan dan Sri Surantini

Inilah rumah yang ditempati Fitri dan keluarganya yang belum mendapatkan UGR terkait proyek tol Solo-Yogya / Foto: Waskita
   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tak hanya rumah milik Gunawan dan Sri Surantini di Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit yang belum terima uang ganti rugi (UGR) proyek tol Solo- Yogya. Ternyata masih ada lagi satu rumah yang juga belum mendapat UGR.

Rumah tersebut juga dalam kondisi terkepung proyek tol. Di depan rumah sudah dibangun pondasi sehingga untuk keluar masuk rumah terpaksa dari arah belakang. Padahal dibelakang rumah, digunakan untuk lalu lalang truk proyek.

Rumah tersebut atas nama Suwati yang sudah meninggal. Rumah itu kini ditempati keponakannya, Fitri dan keluarganya. Di rumah itu, Fitri juga merawat Sri Dalminah yang hidup sebatang kara setelah suami dan anak satu- satunya meninggal.

Sri Dalminah kini dalam kondisi buta dan depresi. Beruntung ada Fitri yang merawatnya. Bahkan, Fitri rela keluar dari pekerjaannya sebagai buruh pabrik agar bisa merawat Sri Dalminah.

Baca Juga :  Relawan Bolone Master Gelar Deklarasi, Usung Mas Dokter untuk Maju Pilbup Boyolali 2024

“Ini saya lakukan sebagai balas jasa karena beliau waktu masih sehat dulu yang merawat saya saat kecil,” kata Fitri, Jumat (23/9/2022).

Dijelaskan, rumah yang ditempati tersebut belum mendapatkan ganti rugi. Hal itu terkendala karena masih ada dua anak almarhumah Suwati yang hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

“Almarhumah Ibu Suwati memiliki 4 anak.”

Yaitu, Arif Sarjuno yang tinggal di Lampung, lalu Sri Dalminah yang kena depresi dan buta. Dua lagi yaitu, Saryoto dan Sugeng pergi meninggalkan rumah bertahun- tahun lalu tanpa diketahui tempat tinggalnya.

“Ini yang mengakibatkan UGR sebesar Rp 480 juta belum bisa dibayarkan.”

Fitri mengaku beberapa kali diminta datang ke Balai Desa Guwokajen untuk membicarakan masalah tersebut. Keluarganya akan direlokasi ke tempat lain agar proyek tol bisa berjalan lancar. Namun, dia mempertanyakan status rumah baru itu nantinya. Dirinya tak mampu jika harus mencicil harga rumah.

Baca Juga :  Kasus Pembunuhan Ibu oleh Anak Kandung di Boyolali Direkonstruksi, Pelaku Miliki Riwayat Penyakit Jiwa

“Ya, saya tidak mampu kalau harus mencicil. Saya tak kerja, suami hanya buruh serabutan. Kalau boleh, mbok ya UGR dibagi empat untuk keempat anak almarhumah Ibu Suwati. Yang dua belum diketahui keberadaanya dititipkan pemerintah.”

Gunawan, tetangga yang juga tokoh masyarakat setempat turut prihatin dengan kondisi Fitri saat ini. “Ya, meskipun saya sendiri juga belum mendapat ganti rugi. Tapi kan masalahnya beda, kalau saya karena ada gugatan dari saudara.”

Dia berharap ada solusi terbaik bagi Fitri dan keluarganya. Misal, Fitri dibuatkan rumah dengan status hak milik penuh. Rumah bisa ditempati keluargnya sekaligus untuk merawat Ibu Sri Dalminah. Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com