JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Hasil Survei, Prabowo Paling Mungkin Lolos ke Pilpres Putaran Kedua 2024

Prabowo Subianto Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo / tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  – Pilpres putaran kedua 2024, jika itu terjadi, bakal menjadi peluang emas bagi Prabowo Subianto.

Pasalnya, di antara dua calon lain, baik Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan, elektabilitas Prabowo terlihat paling moncer, sehingga terbuka peluang masuk Pilpres putaran kedua.

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebut, Ketua Umum Partai Gerindra itu sebagai calon presiden (Capres) yang paling potensial untuk lolos ke putaran kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Peneliti LSI, Adjie Alfaraby menyatakan, hal itu berdasarkan hasil survei terbaru yang mereka selenggarakan.

“Prabowo capres pertama yang paling potensial masuk Pilpres putaran kedua,” ujar Adjie saat pemaparan di Kantor LSI Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (19/5/2023).

Adjie menyebut Pilpres 2024 kemungkinan diadakan dalam dua putaran. Hal itu mengacu pada tren elektabilitas Prabowo, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan beberapa bulan ke belakang.

Dalam survei terbaru LSI, elektabilitas Prabowo menyentuh angka 33,9 persen, Ganjar 31,9 persen, dan Anies 20,8 persen. Sisanya, 13,4 persen, tidak menjawab.

“Kalau kita hitung secara matematis, maka minimal setiap capres harus memperoleh 33,3 persen untuk bisa lolos ke putaran kedua. Oleh karena itu, dari tiga nama saat ini yang telah memenuhi ambang batas, minimal adalah capres Prabowo Subianto dengan angka 33,9 persen,” kata Adjie.

Baca Juga :  Ini Sikap Timnas AMIN Jika Gugatannya Soal Sengketa Pilpres Sampai Ditolak MK

Survei yang digelar lembaga yang didirikan oleh Denny Januari Ali ini berlangsung pada 3 – 14 Mei 2023. Adjie menyatakan mereka mewawancarai 1.200 responden.

Pemilihan responden dilakukan dengan metode acak bertingkat  Margin of error dari survei ini diklaim mencapai kurang lebih 2,9 persen.

 

Prabowo dapat limpahan suara Ganjar

Adjie menyatakan, elektabilitas Prabowo dalam dua bulan terakhir terus menunjukkan peningkatan.  Dia menyatakan elektabilitas Prabowo moncer karena mendapat limpahan suara dari pemilih Ganjar Pranowo. Sementara elektabilitas Anies Baswedan disebut stagnan.

“Limpahan suara Ganjar banyak lari dan pindah ke Prabowo, kenapa bukan ke Anies? Karena Prabowo dinilai lebih nasionalis dibanding Anies. Jadi pemilih Ganjar yang nasionalis memilih Prabowo,” kata Adjie.

Menurut hasil survei tersebut, terdapat tiga hal yang membuat elektabilitas Ganjar turun. Adjie menyebutkan, di antaranya adalah karena penolakan terhadap Timnas Israel yang membuat Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia.

Selain itu, ada juga masalah efek negatif dari cap Ganjar sebagai petugas partai.

“Ketiga buruknya kinerja Ganjar menangani kemiskinan. Ganjar dinilai gagal dalam menangani kemiskinan. Ini menurut data BPS, Jateng menjadi provinsi kedua termiskin di Indonesia. Bahkan rata-rata kemiskinan Jateng di atas rata-rata kemiskinan nasional,” kata Adjie.

Selain itu, Adjie menyebut masyarakat saat ini menginginkan sosok capres yang memiliki kepemimpinan kuat pasca pandemi Covid-19 yang memporaporandakan kondisi ekonomi.

Baca Juga :  Jokowi Dikabarkan Telepon Hakim MK Tanyakan Hasil Putusan Sengketa Pilpres, Ini Penjelasan MK

Sosok Prabowo dianggap lebih memiliki hal itu dibanding Anies Baswedan, sehingga sangat dimungkinkan Prabowo lolos ke pilpres putaran kedua.

Kemudian, Prabowo juga dinilai sebagai sosok yang memiliki pengalaman di pemerintah pusat. Pada Pilpres 2014 dan 2019, sosok Prabowo dianggap lemah dalam pemerintahan dibanding Jokowi.

Lalu pasca pilpres dan masuk pemerintahan, citra Prabowo tidak lagi dipandang lemah dan dikenal sebagai insider.

“Prabowo juga dikenal sebagai tokoh central yang bisa diterima spectrum politik. Dengan image Prabowo yang berdiri di tengah, ini menguntungkan Prabowo karena bisa diterima di semua kalangan,” kata Adjie.

Data yang didapatkan LSI dalam survei terbaru ini tak terlalu berbeda dari lembaga lain.

Indikator Politik Indonesia misalnya, menyatakan Prabowo unggul tipis atas Ganjar Pranowo berdasarkan hasil survei terbaru mereka yang digelar pada 30 April – 5 Mei 2023.

Dalam simulasi tiga nama yang dilakukan IPI, Prabowo Subianto disebut memiliki elektabilitas 34,8 persen sementara Ganjar Pranowo 34,4 persen.

Anies Baswedan tertinggal dengan elektabilitas hanya 21,8 persen sementara 8,9 persen tidak menjawab.

Hanya saja, menurut IPI, elektabilitas Ganjar sudah mulai mengalami kenaikan setelah sempat turun karena masalah penolakan Timnas Israel.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com