JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Usai Sebut Presiden Jokowi Milik Parpol, Akun Twitter BEM UI Diretas Orang Tak Dikenal

ilustrasi serangan hacker
ilustrasi hacker
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Media sosial Twitter milik  Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) diretas oleh orang tak dikenal.

Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang mengatakan, peretasan Twitter milik organisasinya itu terjadi setelah mereka melontarkan kritik terhadap Presiden Jokowi.

Saat itu, BEM UI mempermasalahkan sikap presiden yang dinilai tidak netral dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Melki menyatakan mereka mengunggah kritikan berjudul “Jokowi Milik Parpol, Bukan Milik Rakyat” pada Minggu  kemarin.

Setelah itu, mereka menemukan semua gawai yang terhubung dengan akun twitter tersebut melakukan aktivitas log out usai akun mereka diretas.

“Semua perangkat yang login twitter resmi BEM UI tiba-tiba ter-logout semalam dan hingga kini kami masih berkutat di proses masuk,” ujar Melki kepada Tempo, Senin (22/5/2023).

Melki menyebut akun twitter mereka diretas sejak malam kemarin hingga sekarang. Ia menduga upaya peretasan itu merupakan bagian dari pembungkaman terhadap kritik yang disampaikan.

Baca Juga :  Jelang Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Megawati dan  Rizieq Shihab Sama-sama Ajukan Amicus Curiae

“Kami BEM UI sekali lagi menegaskan, upaya pembungkaman apapun terhadap kami, tidak akan membuat kami menjadi takut dan terdiam,” kata Melki.

Melki menyebut, upaya penekanan itu menjadikan BEM UI semakin yakin berada di jalan perjuangan yang tepat.

Ia mengimbau kepada masyarakat jika ada publikasi yang mencurigakan dari media sosial BEM UI, dapat segera melakukan konfirmasi terlebih dulu ke pihaknya.

Sebelum akun twitternya diretas, BEM UI melontarkan kritik tentang langkah Jokowi yang dinilai tidak netral dalam Pilpres 2024.

Menurut mereka, Jokowi telah beberapa kali secara terang-terangan menunjukan sikap yang tidak netral.

Seperti misalnya, Jokowi berkali-kali menyatakan dukungan kepada sejumlah bakal calon presiden (Bacapres) dan menggunakan fasilitas negara demi kepentingan partai politik.

Baca Juga :  Baru di Pilpres 2024 Ini MK Terima Amicus Curiae Paling Banyak

Padahal sebagai seorang pemimpin pilihan rakyat, menurut BEM UI, Jokowi seharusnya mengutamakan pelayanan kepada rakyat dan menggunakan segala fasilitas yang dimiliki untuk memperlancar pelayanan kepada rakyat, bukan kepada partai politik.

Oleh karena itu, BEM UI menyatakan tidak bakal membiarkan penyimpangan yang dilakukan oleh Presiden begitu saja.

“Kesengajaan yang dilakukan oleh presiden melalui tindakannya yang berkali-kali mementingkan partai bisa merusak demokrasi di Indonesia. Apabila dibiarkan terus-menerus, presiden hanya akan menjadi petugas partai, bukan menjadi pelayan rakyat,” tulis BEM UI.

Presiden Jokowi memang dianggap kerap memberikan dukungan terhadap Bacapres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, dan Bacapres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Dukungan itu terlihat dari berbagai pidato yang dia sampaikan maupun kesempatan yang diberikan kepada dua orang itu untuk mendampinginya di berbagai daerah.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com