JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Penipuan Online Makin Kreatif dan Beragam, Wakil Ketua Komisi 1 DPR Ajak Masyarakat Makin Waspada

Para narasumber seminar sedang menyampaikan materinya. Foto : dok
   

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, menyebut kejahatan pencurian melalui digital semakin kreatif dan beragam. Para pelaku kejahatan dunia online terus menemukan cara-cara baru dalam aksinya.

“Kami selama 8 bulan membahas RUU Perlindungan Data Pribadi. Selesai 8 bulan, selama membahas kami mendapatkan banyak masukan. Di antaranya bahwa modus penipuan online sangat beragam yang sulit ditandingi oleh lembaga hukum manapun,” kata Abdul Kharis Almasyhari dalam Seminar Literasi Media, Cerdas Bermedia Di Era Digital, di Alana Hotel Solo yang diselenggarakan oleh TVRI, Senin, (05/02/2024).

Pencuri saat ini diakuinya lebih kreatif. Bahkan dirinya merasa kaget, karena menggunakan cara mencuri yang belum banyak orang mengetahui. “Pencuri itu selalu lebih duluan timbang pembuat undang-undang. Sulit sekali karena kita gak ekspert. Sehingga muncul revisi undang-undang,” paparnya.

Di sisi lain, Kharis juga meminta masyarakat lebih berhati-hati dan waspada dengan data pribadi. Jika diakses orang yang tidak bertanggung jawab, maka bisa digunakan untuk kejahatan online.

Agar masyarakat makin terlindungi dari kejahatan digital, Kharis menyebut, pemerintah akan mendorong keberadaan lembaga perlindungan data pribadi yang akan segera disahkan pada Juni mendatang.

Baca Juga :  Tercemar Ciu, Fenomena Bladu Kembali Terjadi di Bengawan Solo, Banyak Warga Mengambil Ikan yang Mengambang

“Insya Allah, lembaga perlindungan data pribadi segara disahkan. Maka kejahatan cyber diharapkan akan mengalami penurunan,” kata Kharis, legislator yang berasal dari Dapil Jateng V ini.

Abdul Kharis menyebut, apa yang dilakukan tersebut sebagai bentuk penanganan terhadap semakin banyaknya fenomena penipuan di era digital. Pencurian melalui digital tidak terlihat namun banyak mendapatkan kerugian di masyarakat.

Oleh karenanya Abdul Kharis menghimbau agar, pengguna media digital harus berhati-hati bahwa ada jebakan yang tidak mungkin disadari. Media sosial saat ini justru menjadi pintu untuk para pencuri di era digital.

Sementara itu Anas Syahirul Alim, Ketua PWI Surakarta mengatakan, saat ini masyarakat mengalami banjir informasi yang sangat luar biasa. Hal itu tentu ada dampak positif maupu negatifnya.

“Maka yang harus dilakukan adalah lebih berhati-hati dalam menerima informasi yang ada, tidak langsung ditelan mentah-mentah. Masyarakat juga jangan mudah membagikan informasi sebelum dicerna kebenarannya,” kata Anas yang juga menjadi pembicara dalam seminar tersebut.

Ditambahkan Anas, saat ini harus diakui, keberadaan media sosial telah mengubah perilaku masyarakat dalam mengakses informasi. Kemudian memunculkan fenomena klik dan share. Pada bagian lain,  filterisasi informasi di era digital semakin longgar. Maka munculah informasi tidak kredibel atau palsu, hoaks, fake news dan lainnya lewat media sosial.

Baca Juga :  Kevin Fabiano Jawab Rumor Soal Rencana Maju Pilwakot Solo 2024

“Maka program-program literasi digital sangat membantu memahamkan masyarakat menggunakan platform-plaltform media sosial secara benar dan banyak manfaat,” katanya.

Hardly Stefano Fenelon Pariela, Anggota Dewas TVRI saat membuka acara seminar menyatakan, kegiatan yang digelar ini bagian dari rangkaian program sejuta literasi digital. Yang dampaknya sangat dirasakan masyarakat dalam menggunakan sarana digital.

Seminar juga menghadirkan pembicara lain yakni Dr. Agnes Irwanti (Anggota Dewas TVRI) serta Dona Trisukma (konten kreator). Agnes lebih banyak menyampaikan soal-soal penggunaan media sosial dan maraknya hoaks di masyarakat. Sedang Dona lebih menjelaskan sisi manfaat positif yang lain dari hadirnya media sosial.

Kepala Stasiun TVRI Jateng, Jati Setyowahyu, menegaskan bahwa

TVRI perlu melakukan gerakan literasi media pada masyarakat secara luas. Guna memastikan penguatan hak publik atas informasi yang berkualitas.

“Ini dalam rangka memastikan masyarakat memperoleh informasi yang proporsional yang berdampak terhadap kecerdasan kehidupan bangsa. Pada akhirnya dapat berperan aktif demi  terwujudnya peradaban bangsa yang lebih baik,” pungkasnya.(Nando)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com